TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hilang 2 Hari, Nelayan di Minahasa Utara Ditemukan Meninggal

Korban ditemukan sejauh dua mil dari bibir pantai

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah seorang nelayan bernama Freddy Angkouw yang meninggal saat melaut, Rabu (20/4/2022). Dok. Humas Basarnas Manado

Manado, IDNTimes – Seorang nelayan ditemukan meninggal dunia di Pantai Lilang, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara. Nelayan bernama Freddy Angkouw (65) ini sebelumnya diketahui telah menghilang selama dua hari sejak Senin, 18 April 2022.

“Sudah ditemukan tadi sekitar pukul 11.00 Wita,” ujar Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, Jandry S Paendong, Rabu (20/4/2022).

Jandry menyebut, korban ditemukan kira-kira dua mil dari bibir pantai. Menurut penuturan keluarga korban, jenazah Freddy rencananya akan dimakamkan hari ini karena kondisi jenazah yang sudah agak bau.

Baca Juga: Bejat! Seorang Ayah di Minahasa Utara Perkosa Dua Anaknya

1. Korban diperkirakan hanyut ke tengah laut

Pencarian korban hilang di Pantai Lilang, Kecamatan Kema, Minahasa Utara, Sulut, Selasa (19/4/2022). Dok. Humas Basarnas Manado

Keluarga menyebut korban memang berprofesi sebagai nelayan di sekitar Pantai Lilang. Ketika melaut, Freddy biasanya menggunakan perahu jenis sampan.

“Biasanya korban pulang di pagi hari akan tetapi sampai siang, korban belum juga kembali,” terang Jandry.

Keluarga pun merasa khawatir karena korban tak kunjung pulang. Ditambah lagi saat itu cuaca sedang tidak terlalu bagus, karena angin kencang dan gelombang ombak di pesisir pantai juga cukup tinggi. Karena cuaca buruk, korban diperkirakan hanyut ke tengah laut.

2. Perahu korban ditemukan di Pantai Bulo

Tim SAR gabungan bersiap mencari korban, Freddy Angkouw, yang hilang saat melaut, Rabu (19/4/2022). Dok. Humas Basarnas Manado

Meski cuaca buruk, keluarga korban memutuskan tetap mencari Freddy hingga malam hari, namun hasilnya nihil. Setelah itu keluarga korban baru melapor ke pemerintah setempat yang kemudian diteruskan ke Basarnas Manado.

Basarnas bersama instansi lainnya seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat langsung mencari korban menggunakan perahu karet dan perahu nelayan.

“Basarnas mengerahkan delapan personil bersama instansi lainnya yang dibagi untuk mencari di laut dan menyisir di pinggir pantai,” tambah Jandry.

Setelah terus mencari di sekitar lokasi kejadian, tim SAR gabungan menemukan perahu korban di Pantai Bulo, Desa Rerer, Kombi, Minahasa yang berjarak sekitar 11 kilometer dari Pantai Lilang. Sayangnya, korban tidak ditemukan di sekitar perahu sehingga tim SAR gabungan terus mencari korban.

Baca Juga: Minahasa, Tanah Pengasingan Tawanan Perang Kompeni Belanda

Berita Terkini Lainnya