TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunung Api Karangetang di Sulut Keluarkan Awan Panas Guguran

Masyarakat Dusun Bolo Kepulauan Sitaro diungsikan

Awan panas guguran Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Senin (10/7/2023) pagi. IDNTimes/Istimewa

Manado, IDNTimes – Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih tinggi hingga hari ini, Senin (10/7/2023). Guguran Gunung Api Karangetang terpantau mengeluarkan awan panas.

Awan panas guguran tersebut mengarah ke Kelurahan Tarorane dan Kali Kahetang di Kecamatan Siau Timur. Peristiwa tersebut terjadi sekitari pukul 07.58 Wita.

“Jarak luncur 2 km ke arah Kali Kahetang atau sektor tenggara,” ucap Ketua Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia Tatipang.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulut Kembali Meningkat

1. Warga Dusun Bolo diungsikan

Gunung Api Karangetang di Sitaro, Sulawesi Utara, mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (10/9/2023). IDNTimes/Istimewa

Awan panas guguran tersebut menyebabkan masyarakat di Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, diungsikan ke GMIST Bukit Zaitun Tampuna. Pasalnya, jarak dari titik luncuran akhir awan panas hingga ke pemukiman warga hanya 2 ribu meter.

Hingga saat ini masyarakat juga masih belum diperbolehkan kembali ke tempat tinggal mereka. “Untuk sementara tidak ada lagi masyarakat yang kembali untuk beraktivitas di Dusun Bolo,” tambah Yudia.

Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Sitaro, Sonny Belserang, mengatakan upaya evakuasi masih berlangsung. “Masih ada yang sementara turun, semua diarahkan ke GMIST Bukit Zaitun,” kata Sonny.

2. Lava pijar mengalir ke Kali Kahetang

Penampakan lava pijar Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Minggu (9/7/2023) malam. IDNTimes/Istimewa

Hingga saat ini, bara api sekitar 10 meter masih terlihat di kawah. Guguran lava pijar juga terjadi sejauh kurang lebih 1.750 meter ke Kali Kahetang, 1.500 meter ke Kali Batuawang, 1.000 meter ke ke Kali Batang, 1.000 meter ke Kali Timbelang, dan 1.500 meter ke Kali Beha Barat.

Selain itu, terjadi gempa guguran sebanyak 60 kali dengan amplitudo 10-35 mm dengan durasi 50-333 detik. Untuk itu, masyarakat maupun wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius berbahaya, yaitu 2,5 km dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (selatan).

Masyarakat dan wisatawan juga diminta tidak beraktivitas di radius 3,5 km di sektor barat daya, tenggara, dan selatan. Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai diminta lebih waspada terkait banjir lahar dingin yang bisa terjadi sewaktu-waktu, apalagi saat ini hampir di semua wilayah Sulut tengah hujan.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin, Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sulut Menurun

Berita Terkini Lainnya