TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FKUB Sulawesi Utara Gelar Doa Bersama Pasca Bentrokan di Bitung

Bentrokan terjadi karena kurangnya edukasi

Doa bersama yang digelar FKUB Sulawesi Utara di God Bless Park, Manado, Selasa (28/11/2023). IDNTimes/Savi

Manado, IDN Times – Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Utara (FKUB Sulut) menggelar doa bersama pasca bentrokan yang terjadi antara organisasi masyarakat adat dan keagamaan di Bitung beberapa waktu lalu. Doa bersama digelar di God Bless Park Manado, Selasa (28/11/2023) sore.

Selain mendoakan kerukunan umat beragama di Sulut, FKUB Sulut juga mengajak warga mendoakan agar konflik Israel-Palestina bisa segera mereda. Dalam acara tersebut, masyarakat juga diminta berhenti menyebarkan foto maupun video terkait bentrokan di Bitung.

“Berhenti meneruskan dan memberikan komentar positif sehingga orang lain tidka terpengaruh permasalahan yang terjadi di tempat lain,” kata Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto.

1. Ketua MUI Sulut minta masyarakat pelajari konflik Israel-Palestina

Ketua MUI Sulut, KH Abdul Wahab Abdul Gafur, meminta masyarakat kembali mempelajari konflik Israel-Palestina agar tak menimbulkan kesalahpahaman hingga konflik. “Dicek lagi peristiwa di Israel itu apa? Itu bukan perang agama,” katanya.

Ia menegaskan semua umat beragama termasuk Nasrani di Palestina ikut diserang Israel. “Ada gereja dibom juga di sana, cuma tidak viral,” tambahnya.

Untuk itu, ia meminta masyarakat menghentikan konflik yang berakar dari dukungan kedua negara tersebut.

2. Bentrokan di Bitung tak di bawah kendali gereja

Ketua FKUB Sulut, Pendeta Lucky Rumopa, menegaskan bahwa bentrokan di Bitung merupakan dampak dari kurangnya edukasi dan pengetahuan masyarakat terkait konflik Israel-Palestina. “Saya penasehat Brigade Manguni, menyatakan peristiwa di Bitung tidak di bawah kendali institusi gereja. Murni masyarakat yang salah paham,” ujarnya.

Lucky juga menolak kekerasan yang terjadi dalam konflik Israel-Palestina. Ia mengecam genosida Israel di Palestina dan serangan Hamas yang juga menimbulkan korban jiwa.

Saat ini, semua pihak diminta menormalisasi kondisi terutama di Bitung. Kedepan, ia berharap baik pemerintah, aparat, masyarakat adat, hingga masyarakat umum lebih peka dengan situasi sosial, apalagi menjelang Pemilu 2024.

Baca Juga: Polres Bitung Sulawesi Utara Tetapkan 7 Orang Tersangka Bentrokan

Berita Terkini Lainnya