Dirut RS Wahidin: Intensive Care Bisa Cegah Kematian Ibu dan Anak

Presiden Jokowi resmikan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak RSWS

Makassar, IDN Times – Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (6/9/2024). Gedung itu dilengkapi sarana dan prasarana dengan teknologi terbaru.

Pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) RSWS merupakan bagian dari proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal. Dengan dukungan dari Islamic Development Bank (IsDB), proyek bertujuan meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.

“Kita dedikasikan ini untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak,” kata Direktur Utama RSWS Syafri Kamsul Arif saat diwawancara wartawan usai peresmian, Jumat.

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSWS dibangun sejak tahun 2022. Di gedung ini tersedia kapasitas 263 tempat tidur, seratusan di antaranya berupa unit perawatan intensif (intensive care). Sisanya sekitar 150 kamar untuk perawatan.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak RSWS Senilai Rp456 M

1. Kapasitas unit perawatan intensif jadi keunggulan RSWS

Dirut RS Wahidin: Intensive Care Bisa Cegah Kematian Ibu dan AnakPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Jumat (6/9/2024). (Dok. Istimewa)

Menurut data Kementerian Kesehatan, angka kematian Ibu di Indonesia (AKI) adalah 189 per 100.000 kelahiran pada tahun 2024. Di antara negara ASEAN, Indonesia menempati peringkat ke 9 dari 10, dengan AKI lebih tinggi dari Timor Leste, Kamboja dan Laos.

Angka kematian bayi adalah 16,9 per 1000 kelahiran hidup. Indonesia menempati peringkat ke 7 dari 10 negara ASEAN, dengan AKB lebih tinggi dari Kamboja, Laos dan Vietnam.

Syafri mengatakan, salah satu masalah penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak adalah kesulitan ruang perawatan intensif. Adapun salah satu keunggulan dari gedung baru di RSWS adalah kapasitas untuk perawatan intensif yang lebih besar. Diharapkan ini bisa membantu mengurangi atau menekan angka kematian ibu dan anak.

“Sekarang tiap hari ada 20 pasien bayi dan anak antre operasi karena ketiadaan tempat ICU anak. Di sini kita ada kurang lebih 100 bed khusus perawatan intensif, saya kira ini akan beri kontribusi positif untuk program pemerintah,” ucapnya.

2. Pelayanan kesehan ibu dan anak terlengkap di Indonesia Timur

Dirut RS Wahidin: Intensive Care Bisa Cegah Kematian Ibu dan AnakPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Jumat (6/9/2024). (Dok. Istimewa)

Syafri mengungkapkan, selama ini RSWS dengan kapasitas sekitar 800 bed sudah bekerja optimal dalam menyediakan layanan kesehatan. Hanya saja, sebelumnya belum ada pelayanan yang spesifik untuk ibu dan anak. Kini, RSWS punya pelayanan kesehatan ibu dan anak terlengkap di Indonesia Timur.

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dilengkapi dengan alat-alat canggih penunjang pelayanan. Selain itu terdapat sekitar 35 tenaga ahli dokter anak dan obgyn.

“Yang lain, pusat jantung terpadu, brain center, penyakit dalam, semua tetap berjalan. Di sini kita dedikasikan terutama untuk pelayanan ibu dan anak. Misalnya ibu melahirkan, operasi, anak butuh ventilator, dan lainnya,” kata Syafri.

3. Presiden puji gedung rumah sakit seperti hotel Bintang lima

Dirut RS Wahidin: Intensive Care Bisa Cegah Kematian Ibu dan AnakPresiden Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Jumat (6/9/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Pembangunan infrastruktur baru di RSWS menelan anggaran Rp456 miliar. Didampingi  Ibu Negara Iriana, Presiden Jokowi memuji desain dan penataan gedung yang modern bak hotel bintang lima.

“Suasananya, penataan interior dan mebelnya, seperti masuk ke sebuah hotel. Juga terang benderang, tidak (seperti) yang saya sering lihat di RSUD, agak gelap remang-remang,” kata Jokowi.

Di luar anggaran pembangunan infrastruktur, gedung ini dilengkapi peralatan kesehatan canggih, modern, dan digital, dengan nilai total Rp239 miliar. “Jumlah yang tidak sedikit, plus untuk pengembangan SDM ditambah lagi Rp17 miliar,” ucap Presiden.

Pada peresmian itu, Presiden didampingi, antara lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson, dan Direktur Utama Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Syafri Kamsul Arif.

Baca Juga: Jokowi Resmikan RS OJK di Makassar, Telan Anggaran Rp2 Triliun

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya