Cuaca Buruk, Nelayan Manado Tak Melaut Tiga Minggu, Harga Ikan Naik
Banyak nelayan alih profesi jadi buruh bangunan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times – Sulawesi Utara dilanda cuaca ekstrem sejak 2 minggu belakangan. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan nelayan tradisional di Kota Manado.
Anggota Kelompok Nelayan Firdaus di Kawasan Megamas, Manado, bernama Samsudin, mengatakan bahwa ia dan nelayan tradisional lainnya sudah tidak melaut sejak 3 minggu belakangan. “Nelayan yang kapalnya 30 GT saja sudah tidak melaut sejak 2 minggu terakhir,” ujar Samsudin, Kamis (12/1/2023).
Bahkan, nelayan yang biasanya menyandarkan perahu di pinggir pantai, kini terpaksa menaikkan perahunya hingga ke bahu jalan. Mereka khawatir jika perahu dibiarkan di tepi pantai, akan terbawa ombak.
1. Harga ikan naik
Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Maritim Bitung BMKG Sulut mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Mereka memperkirakan gelombang di sekitar Teluk Manado mencapai 1-2 meter.
Gelombang tinggi tersebut yang menyebabkan nelayan tradisional tidak melaut. Hal itu jadi berdampak terhadap kenaikan harga ikan.
Samsudin menyebut, biasanya harga ikan naik 50-100% jika cuaca buruk. “Biasanya kalau satu ekor Rp 5 ribu, bisa naik jadi Rp 7.500-Rp 10 ribu per ekor,” ucap Samsudin.
Baca Juga: Jerit Hati Nelayan Tradisional di Manado yang Kini Kesulitan Melaut
Baca Juga: 37 Pohon Tumbang di Kota Manado dalam 2 Minggu Terakhir