TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gerakan 'Masak untuk Kawan' bagi Warga Terdampak COVID-19 di Palu

Sekelompok pemuda di Palu menggagas gerakan donasi pangan

IDN Times/M Faiz Syafar

Palu, IDN Times - “Saya mendengar kabar dari kawan saya bahwa banyak sekali orang-orang yang diberhentikan kerja, proyeknya dicancel dan tak dapat pemasukan.” Begitu ungkapan dari Rahmadiyah Tria Gayatri, perempuan yang dikenal sebagai pekerja seni dan sosok yang aktif dalam gerakan-gerakan sosial kemanusiaan.

Salah satu program yang digagas Rahmadiyah dan kawan-kawannya di Kota Palu, Sulawesi Tengah, ialah gerakan 'Masak untuk Kawan'. Gerakan itu dilandasi semangat untuk membantu menyiapkan makanan untuk orang lain di tengah situasi sulit, baik bencana alam, maupun pada kondisi pandemik virus corona (COVID-19) saat ini.

1. Masakan diolah sendiri untuk dibagikan ke orang lain

Instagram Forum Sudutpandang

Selama masa pandemik, perempuan dengan panggilan akrab Ama ini juga turut menerapkan imbauan penjarakan fisik atau physical distancing dengan tetap berada #DiRumahAja. 

“Sehari-hari selain menyibukkan diri membuat prakarya (kesenian), saya juga menghabiskan waktu dengan memasak banyak menu,” ucap Ama, saat dihubungi IDN Times di Palu, Minggu (26/4).

Rutin memasak sendiri makanan di rumah selama menjalani physical distancing, Ama mencetuskan ide untuk membagikan masakannya ke orang lain yang membutuhkan, utamanya pekerja harian yang terdampak COVID-19 di Palu.

“Hal itu tentu berdampak dengan isi perut mereka. Kegelisahan dan empati saya tersentil, saya merasa begitu egois setiap hari bisa makan enak dari dapur saya, sedangkan ternyata begitu banyak kawan bahkan saudara di luar sana yang bahkan membeli lauk dan beras pun tak mampu.” kata Ama.

2. Gerakan Masak Untuk Kawan dicetuskan Forum Sudutpandang dan Institut Mosintuwu

Instagram Forum Sudutpandang

Ama merupakan direktur sekaligus pendiri organisasi sosial Forum Sudutpandang yang dikelola oleh pegiat seni berbasis di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Forum Sudutpandang yang dijalankan Ama merupakan penggerak utama program donasi pangan tersebut. “Diinisiasi oleh teman-teman (Forum Sudutpandang) lalu berkolaborasi dengan Institut Mosintuwu yang berbasis di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” kata Ama.

Baca Juga: Sikola Pomore di Palu Bagikan Hand Sanitizer Gratis untuk Buruh Harian

3. Membatasi jumlah orang di dapur

IDN Times/M Faiz Syafar

Program 'Masak Untuk Kawan', ujar Ama, dikerjakan sekali seminggu, “Sekitar mulai tanggal 31 Maret 2020 lalu,” katanya.

Ama menuturkan, selama memasak kebutuhan makanan untuk dibagikan, kadang hanya dirinya sendiri yang bergelut di dapur rumah yang juga sekaligus kantor Forum Sudutpandang di jalan MT Haryono nomor 19, Kota Palu.

“Biasanya juga dibantu dua orang relawan (Forum Sudutpandang). Selain itu kadang kala dari Institut Mosintuwu mengirimkan makanan yang siap santap atau telah dimasak sehingga kami tinggal mendistribusikan,” ujar Ama.

Hal itu bukan tanpa alasan, Ama mengatakan sangat membatasi kontak fisik antar orang di lingkungan Forum Sudutpandang sendiri, demi mencegah penyebaran virus corona.

4. Merogoh kocek pribadi dan sediakan formulir bagi calon penerima bantuan pangan

IDN Times/M Faiz Syafar

Sebelumnya Ama juga aktif bergerak memberi bantuan kepada penyintas bencana alam gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, yang terjadi 28 September 2019 silam. Ia aktif memberi bantuan kebutuhan hidup hingga hiburan melalui karya seni kepada korban terdampak bencana. Ia mengerjakan itu secara sukarela menggunakan dana pribadi. 

“Ada juga beberapa kawan kami di Palu dan di luar Palu yang memiliki kelebihan mengirim beberapa bantuan untuk dibelanjakan bahan baku seperti minyak, rempah dan gas tabung.” terang wanita dengan nama akun instagram @malasmakan ini.

Ya, nama akun IG-nya @malasmakan, terdengar kontras dengan program yang sedang dikerjakannya. Jauh sebelum program ini lahir, Ama memang menggunakan nama akun Instagram demikian, tetapi soal masak-memasak jangan diragukan deh kehebatannya.

Lebih jauh Ama menerangkan, Forum Sudutpandang menyediakan link pengisian formulir calon penerima bantuan pangan yang tertera di akun resmi Instagram @forumsudutpandang.

"Bagi kami arsip data diri yang diisi oleh responden penting untuk dijadikan bahan kami meneruskan proyek ini. Dari data tersebut kami bisa tahu detail kondisi dan situasi yang dialami kawan-kawan penerima bantuan, selain itu kami merasa ini bisa jadi bahan edukasi publik tentang sejauh apa kita bisa mengerjakan proyek sederhana namun impact bagi penerimanya bisa terukur,” jelas Ama.

Dalam sekali penyelenggaraan program 'Masak untuk Kawan' setiap pekan, Forum Sudutpandang dan Institut Mosintuwu menyediakan sebanyak 30-50 pax untuk beberapa keluarga penerima.

Untuk menu makanannya, Forum Sudutpandang dan Institut Mosintuwu membuat makanan yang bersifat tahan lama. “Menunya beragam, yang pasti prioritas menu kami adalah lauk yang bisa tahan lama hingga seminggu, seperti ikan fufu saos, ikan teri saos atau sambal tempe kacang,” Ama menerangkan.

Baca Juga: Belajar dari Rumah ala Siswa-siswi di Tenda Darurat Bencana Alam Palu

https://www.youtube.com/embed/4ZppmzR8ab8
Berita Terkini Lainnya