TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Korban Banjir Gorontalo: Maling Nekat Bobol Rumah Terendam Air

Warga terpaksa siaga di sekitar rumah yang kebanjiran

Bonkahan semen di depan toko bangunan pasca banjir bandang Sungai Bone, IDN Times//Elias

Gorontalo, IDN Times - Warga Kota Gorontalo mulai melakukan pembersihan sisa-sisa lumpur akibat banjir bandang Sungai Bone yang terjadi Kamis (11/6) kemarin. Luapan air merendam lima kelurahan di kawasan sekitar sungai.

“Kita sekarang ini mulai bersih-bersih barang di dalam rumah, dipindah keluar dulu karena banyak lumpur kan di dalam,” ujar Mas’ud Nurkamiden saat ditemui IDN Times menjelang sore. Ia tengah mengeluarkan beberapa barang ke badan jalan depan rumahnya, Jumat (12/6).

Mas'ud mengaku setelah mengungsikan istri dan anaknya, ia kembali berjaga-jaga sejak malam hari. Hal itu ia lakukan karena takut kehilangan barang-barang yang ada di dalam rumah.

“Kejadian tadi malam kan ada tiga orang yang ditangkap karena memanfaatkan keadaan, jadi sejak malam saya dan beberapa tetangga di kompleks sini jaga dari kejauhan,” kata Mas’ud.

Hal serupa juga diungkapkan Yudi Alibasyah. “Kalau tidak dijaga ini pasti sudah banyak yang hilang, jadi apa boleh buat, harus dijaga.”

1. Air Sungai Bone naik warga langsung mengevakuasi mandiri

Warga Kota Gorontalo menyelamatkan beberapa baju dan prabotan rumah tangga, IDN Times/Elias

Mas’ud mengatakan, Sungai Bone mulai meluap di Kelurahan Ipilo sekitar jam 6 sore. Ia dan beberapa tetangganya pun segera melakukan evakuasi mandiri. Bahkan tak sempat lagi mengungsikan pakaian dan perabotan rumahnya karena luapan air Sungai Bone cukup cepat merendam rumahnya.

“Jadi air naik cepat sekali dan deras sekali. Itu sekitar lima menit air sudah satu meteran, jadi kita segera melarikan diri,” katanya.

Walaupun sejak pukul 13.00 WITA air sudah merendam 7 kecamatan di Kabupaten Bone Bolango. Namun ia tidak mengira air Sungai Bone akan merendam beberapa kelurahan di Kota Gorontalo.

“Tidak ada prediksi apa-apa, tidak dikira sampai (air naik) begitu. Tidak ada barang yang diselamatkan selain keluarga dan anak-anak,” katanya.

Menurut Mas’ud, air Sungai Bone mulai surut di lokasi kediamannya sekitar pukul 12 malam. Pada sekitar pukul 6 pagi Ia pun mulai mengamankan beberapa barang yang masih bisa diselamatkan.

Baca Juga: 24 Orang di Gorontalo Terinfeksi Bakteri Antraks Kulit

2. Banjir mendadak, anak dan istri diungsikan kepada kerabat dan keluarga

IDN Times/Elias

Ia bercerita bahwa banjir yang datang tiba-tiba membuat seluruh warga kalang kabut. Bahkan saat kejadian warga tak tahu akan mengungsi kemana, karena tidak ada informasi dari pemerintah terkait lokasi pengungsian.

“Anak sama istri tadi malam kita ungsikan di keluarga di Wumialo. Kita juga belum tahu posko pengungsi karena banjir tadi malam tiba-tiba. Tidak ada pemberitahuan kalau evakuasinya kemana,” katanya.

Akibat luapan air sungai bone, ia menuturkan telah merugi puluhan juta. Karena seluruh barang-barang elektronik di dalam rumah sudah tidak dapat diselamatkan lagi.

“Apalagi air bersih susah sekali, itu yang darurat kita butuhkan dengan makanan siap saji itu saja,” katanya.

Baca Juga: 7 Kecamatan di Gorontalo Terendam Banjir Luapan Sungai Bone

https://www.youtube.com/embed/41iCYS0z7Ls
Berita Terkini Lainnya