TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG: Ada Empat Susulan usai Gempa M 5,8 di Sulbar

Tim BMKG IV turun survei dan sosialisasi di Mamuju

Tim Survei BMKG Wilayah IV Makassar saat lakukan survei gempa 5.8 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (11/6/2022). Istimewa/dok.bmkg

Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat masih ada gempa susulan di Mamuju, Sulawesi Barat, hingga Sabtu (11/6/2022). Sebelumnya gempa Magnitudo 5,8 terjadi pada Rabu siang (8/6/2022).

Tim survei BMKG Wilayah IV Makassar yang turun ke Mamuju, mencatat gempa susulan teranyar terpanta pada Sabtu pagi.

"Untuk (gempa) susulan hingga pagi tadi itu pukul 10 tercatat empat kali, dan yang dirasa tiga kali," kata anggota tim survei BMKG WIlayah IV, Kaharuddin kepada IDN Times, Sabtu.

Baca Juga: Sebagian Besar Pengungsi Gempa M 5,8 Mamuju Kembali ke Rumah

1. BMKG turunkan tim survei

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Kaharuddin mengatakan, gempa susulan ternyat terjadi saat tim survei BMKG wilayah IV Makassar berada di Desa Rangas, Kecamatan Simboro. Tim BMKG turun untuk mengumpulkan data seputar gempa.

"Tim BMKG IV hari ini masih melanjutkan kegiatan survei dan sosialisasi di wilayah terdampak gempa 5.8 di daerah Rangas wilayah Mamuju," kata Kaharuddin.

Gempabumi mengguncang wilayah Pantai Barat Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) pukul 13.32 Wita. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa itu memiliki parameter magnitudo M 5,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 26 km arah Barat Mamuju. Titik pusat gempa pada kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

2. Tim BMKG cek dampak kerusakan

Tim survei BMKG IV Makassar saat melakukan sosialisasi dampak gempa 5.8 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat. Istimewa/dok.bmkg

Kaharuddin menjelaskan, tim BMKG IV ke Mamuju untuk mengecek dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa M 5,8 Rabu lalu. Sekaligus untuk sosialisasi mitigasi gempa kepada masyarakat.

"Tujuannya untuk menenangkan warga, memberikan pemahaman terkait gempa yang terjadi dan juga mengecek dampak kerusakan dari gempa," Kaharuddin menjelaskan.

Baca Juga: Daryono BMKG: Jangan Percaya Ramalan Gempa M 6,0 di Mamuju!

Berita Terkini Lainnya