Sebagian Besar Pengungsi Gempa M 5,8 Mamuju Kembali ke Rumah

Masih ada yang trauma gempa M 6,8 di tahun 2021

Makassar, IDN Times - Sebagian besar pengungsi gempa Magnitudo 5,8 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dilaporkan telah kembali ke rumah masing-masing. Mereka sebelumnya menempati posko-posko yang disediakan pemerintah daerah setempat.

Sebagian pengungsi memilih kembali ke rumah, karena menganggap situasi gempa suuslan sudah aman.

"Sebagian warga sudah kembali ke rumah dan mendirikan tenda darurat di rumahnya masing masing sesuai imbauan pemerintah," kata Farida, salah seorang warga pengungsi di sekitar areal Stadion Manakarra di Mamuju, dikutip dari Antara, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: Kepala BNPB Minta Pengungsi Gempa Mamuju Kembali ke Rumah

1. Masih ada yang trauma gempa 2021

Sebagian Besar Pengungsi Gempa M 5,8 Mamuju Kembali ke RumahWarga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Amrin, warga lain, mengaku pada siang hari kembali ke rumah namun pada malam dia memilih mengungsi. Dia masih trauma dengan peristiwa gempa M 6,8 pada Januari 2021 lalu.

"Peristiwa gempa setahun yang lalu pada 15 Januari 2021 di Mamuju, terjadi pada malam hari, sehingga kami memilih kembali mengungsi pada malam hari ke tenda darurat untuk menghindari kemungkinan yang dapat terjadi," kata Amrin warga lainnya.

2. Pemerintah tetapkan status tanggap darurat

Sebagian Besar Pengungsi Gempa M 5,8 Mamuju Kembali ke RumahIlustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah Kabupaten Mamuju telah menetapkan status tanggap darurat sejak 8 Juni 2022 sampai 14 Juni 2022. Pemerintah di Mamuju juga mengupayakan penanggulangan dampak bencana gempa itu, dengan mendata dampak gempa baik korban luka, rumah rusak maupun memenuhi kebutuhan pengungsi yang masih bertahan di tenda darurat.

Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengatakan, gempa di daerahnya berdampak pada sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Tapalang, Kecamatan Tapalang Barat, Kecamatan Mamuju, Kecamatan Simboro dan Kecamatan Kalukku, yang mengakibatkan terganggunya fungsi layanan umum.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, Taslim Sukirno, menyatakan, 75 rumah rusak akibat gempa di Mamuju.

"Informasi rumah rusak yang berhasil didata akibat gempa itu, sebanyak 75 unit, dan data itu masih bersifat sementara," katanya.

Ia mengatakan, BPBD Mamuju masih melakukan pendataan rumah yang rusak akibat gempa pada sejumlah Kecamatan.

Ia menyampaikan, jumlah pengungsi akibat gempa Mamuju yang terdata sebanyak 7.670 orang.

Pengungsi tersebut berada pada sejumlah titik pengungsian di antaranya, Stadion Manakarra, Kantor TVRI Sulbar, Kantor Bupati Mamuju, Jalur Dua Kota Mamuju dan sejumlah titik di Kecamatan Tappalang Barat.

3. Gempa tidak berpotensi tsunami

Sebagian Besar Pengungsi Gempa M 5,8 Mamuju Kembali ke RumahIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

 Gempabumi mengguncang wilayah Pantai Barat Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) pukul 13.32 Wita. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa itu memiliki parameter magnitudo M 5,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 26 km arah Barat Mamuju. Titik pusat gempa pada kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Tidak Ada Korban Jiwa, 17 Korban Luka Akibat Gempa di Mamuju Sulbar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya