Tidak Ada Korban Jiwa, 17 Korban Luka Akibat Gempa di Mamuju Sulbar

Ribuan warga masih mengungsi

Makassar, IDN Times - Gempabumi yang melanda Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Rabu 8 Juni 2022, mengakibatkan sedikitnya 17 orang mengalami luka-luka terkena material reruntuhan bangunan. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, terjadi tiga kali gempa susulan usai gempa berkekuatan magnitudo 5,8. Namun gempa susulan terjadi dengan kekuatan relatif lebih kecil di mana gempa susulan pertama berkekuatan M 4,8, gempa susulan kedua M 4,4 dan gempa susulan ketiga M 2,8.

"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan panik. Dampaknya tidak terlalu signifikan. Tidak ada meninggal. Ada 17 luka, 70 rumah rusak berat, 1 kantor pemerintahan rusak dan 1 rumah ibadah," kata Suharyanto saat konferensi pers dari lokasi yang ditayangkan di akun Instagram resmi BNPB, Kamis (9/6/2022).

1. Mamuju masih berstatus tanggap darurat

Tidak Ada Korban Jiwa, 17 Korban Luka Akibat Gempa di Mamuju SulbarSituasi di Kabupaten Mamuju usai diguncang gempa, Rabu (8/6/2022)/Istimewa

Hingga saat ini, BNPB masih menetapkan Mamuju dengan status tanggap darurat setidaknya hingga seminggu ke depan. Selama masa tanggap darurat ini, BNPB memastikan penanganan darurat di wilayah terdampak gempa.

"Kami tetapkan tanggap darurat tiga (hari) sampai satu minggu," kata Suharyanto.

Suharyanto mengatakan korban yang mengalami luka-luka kini sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju. Sementara warga lainnya yang terdampak gempa kini sedang mengungsi di tempat aman.

"Kebutuhan dasarnya terpenuhi. Logistik terjamin. Ada makanan, perlengkapan bayi. Kami bekerja sama dengan pemerintah Sulbar dan jajarannya meyakinkan bahwa kebutuhan dasar warga terpenuhi," kata dia.

2. Ribuan warga masih mengungsi

Tidak Ada Korban Jiwa, 17 Korban Luka Akibat Gempa di Mamuju SulbarSalah satu bangunan terdampak gempa M 5,8 di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022). (Dok. BPBD Sulbar)

BNPB mencatat kurang lebih 7.650 warga Kabupaten Majene mengungsi. Berdasarkan laporan BNPB dalam siaran persnya, para warga mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwana biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka, di pelataran Masjid Deking dan di SMK Kota Tinggi sejak Rabu malam.

Hal serupa juga dilakukan para warga Kabupaten Mamuju lantaran khawatir terjadi gempa bumi susulan dan potensi ancaman tsunami. Masih menurut laporan BNPB, ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju. Jumlah warga yang mengungsi sementara ada sebanyak 7.670 jiwa.

Baca Juga: Fakta Gempa M 5,8 di Mamuju Sulbar Menurut Daryono BMKG

3. Infrastruktur dan 70 rumah warga rusak

Tidak Ada Korban Jiwa, 17 Korban Luka Akibat Gempa di Mamuju SulbarIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Gempa juga mengakibatkan sejumlah bangunan rusak. Di antaranya, gedung PKK Provinsi Sulawesi Barat dan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat. 

Selain bangunan, Suharyanto menyebutkan ada 70 rumah warga yang dilaporkan rusak. Dia mengatakan kerusakan materil mulai dari infrastruktur hingga rumah warga masih terus didata.

"Rumah ibadah, gedung pemerintah didata semua. Nanti rumah itu akan diperbaiki pemerintah. Rusak berat akan mendapat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta. Kalau rusak ringan dan sedang nanti kami berkoordinasi dengan gubernur," katanya.

Baca Juga: 11 Ribu Warga Mamuju Mengungsi Pascagempa M 5,8

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya