Bentuk Desa Antikorupsi di Sulsel, Firli Tidak Mau Lagi Kades Korupsi
KPK proses 688 kasus kepala desa korupsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dari Desa Pakatto, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri resmikan pembentukan Desa Antikorupsi 2022, Selasa (7/6/2022).
Diketahui, Desa Pakatto menjadi salah satu dari 10 calon percontohan desa antikorupsi yang ditetapkan oleh KPK. Sembilan desa lain, masing-masing, Desa Kamang Hilla, Agam Sumatera Barat; Desa Hanura, Pesawaran, Lampung.
Lalu, Desa Mungguk, Sekadau, Kalimantan Barat; Desa Cibiru Wetan, Bandung, Jawa Barat; Desa Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah; Desa Sukojati, Banyuwangi, Jawa Timur; Desa Kutuh, Badung, Bali; Desa Kumbang, Lombok Timur, NTB; dan Desa Batusoko Barat, Kabupaten Ende, NTT.
KPK menggelar Kick off Bimbingan Teknis Pembentukan Desa Antikorupsi 2022 Desa Pakatto bertema, Berawal dari Desa Kita Wujudkan Indonesia Bebas dari Korupsi”.
Hadir dalam acara ini, Menteri Desa PDDT A. Halim Iskandar, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman bersama sembilan Gubernur lainnya, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana. Kemudian, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Awan Nurmawan, Direktur Jenderal Bina Pemerintah Desa Kemendagri Yusharto Huntoyungo, serta Bupati Gowa Adnan Purichta.
Baca Juga: KPK: Berawal dari Desa, Kita Wujudkan Indonesia Bebas Korupsi
1. Arti Pakatto untuk Desa Antikorupsi
Firli membuka peresmian pembentukan Desa Antikorupsi 2022 di Pakatto dengan memaknai arti lokasi tersebut. Dalam Bahasa Makassar, Pakatto artinya potong padi, sementara Bonto Marannu artinya bukit indah.
"Sehingga hari ini kita hadir di sini (Pakatto) dengan semangat akan memanen hasil karya anak bangsa, yaitu karya indonesia desa bebas dari korupsi," ungkap Firli.
Firli sempat mempertanyakan sebuah tarian persembahan di awal acara tersebut. Tarian yang dimaksud ialah tari persembahan Angaru dari masyarakat.
"Ada makna dari tari persembahan tadi itu, tarian Angaru ini berasal dari kata aru atau sumpah. Mudah-mudahan kita lihat tarian ini sebagai sumpah setia dari kita semua untuk tidak melakukan korupsi," lanjutnya.
Baca Juga: Kakek Pencuri Ternak di Gowa Menyerahkan Diri usai Terekam CCTV