TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BI: Inflasi Sulsel Capai 0,38 Persen pada Maret 2024

Inflasi Sulsel dipengaruhi komoditas beras

Warga membeli harga beras murah Bulog.(IDN Times/Daruwaskita)

Intinya Sih...

  • Inflasi Sulsel naik 0,38% pada Maret 2024, dipengaruhi permintaan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri.
  • Kenaikan harga beras, telur, dan cabai rawit berdampak pada inflasi, sementara tomat, ikan teri, cabai merah, dan bawang merah menahan inflasi.
  • Inflasi tahunan Sulsel sebesar 2,75%, masih di bawah nasional 3,05%, diprakirakan tetap dalam rentang target 2.5%±1%, pertumbuhan ekonomi Sulsel diperkirakan tumbuh 4.5%-5.3% pada 2024.

Makassar, IDN Times - Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi sebesar 0,38 persen (mtm) pada Maret 2024. Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi Februari 2024 yang sebesar 0,30 persen (mtm). Meski begitu, angka itu masih di bawah inflasi nasional Maret 2024 yang tercatat sebesar 0,52 persen (mtm).

"Inflasi tersebut secara umum didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat terutama di periode Ramadan dan Idul Fitri (sesuai pola historisnya), di tengah belum pulihnya pasokan," kata Rizki melalui siaran pers, Selasa (2/4/2024).

1. Komoditi beras turut andil dalam inflasi

Rizki menjelaskan inflasi juga dipicu dari komoditi beras. Bergesernya masa panen raya ke April 2024 berdampak pada terbatasnya pasokan dan tingginya harga beras di masyarakat. 

"Demikian pula dengan telur yang masih mengalami kenaikan harga akibat tingginya harga jagung pakan," kata Rizki.

Terbatasnya pasokan cabai rawit pasca panen raya Januari - Februari 2024 juga turut andil dalam inflasi pada Maret 2024. Komoditi barang dan jasa lainnya yang turut mempengaruhi inflasi bulan Maret 2024 yaitu Angkutan Udara, Emas Perhiasan, dan Rokok Kretek.

Meski demikian, masih tingginya pasokan komoditas tomat, ikan teri, cabai merah dan bawang merah menjadi faktor penahan inflasi yang lebih tinggi secara bulanan.

2. Inflasi Sulsel masih lebih rendah dari nasional

ilustrasi telur ayam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Secara tahunan, inflasi Sulsel tercatat sebesar 2,75 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan nasional yang sebesar 3,05 persen (yoy). Laju inflasi tersebut masih berada pada rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1 persen (yoy).

"Pencapaian inflasi tersebut tidak terlepas dari sinergi berbagai pemangku kepentingan yang tergabung dalam kerangka Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID)," kata Rizki.

Pada tahun 2024, tekanan inflasi diprakirakan akan terjaga di rentang sasaran 2,5±1 persen (yoy). Hal itu seiring perbaikan produksi pangan di tengah cuaca yang berangsur kondusif.

Berita Terkini Lainnya