TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

92 Siswa Positif COVID, Satdik-2 TNI AL di Makassar Baru Sebulan Buka

Pelatihan di Satdik-2 Makassar tetap berjalan

Tiga kapal perang kawal pembukaan Satuan Pendidikan 2 Makassar pada 1 Mei 2021. Dok. koarmada2.tnial.mil.id

Makassar, IDN Times - Satuan Pendidikan 2 (Satdik-2) Makassar, sarana pendidikan khusus TNI Angkatan Laut, baru beroperasi sejak 1 Mei 2021 lalu. Namun sebanyak 92 siswanya dinyatakan positif terpapar COVID-19.

"Kemarin 92 (orang) tetapi isolasi mandiri. Memang tidak ada yang dirawat, mereka dipisahkan, pelatihan tetap lanjut," demikian yang disampaikan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Amari Letkol Laut Budi Santosa, Jumat (25/6/2021).

Lantas bagaimana sistem pendidikan di Satdik-2 Makassar?

1. Siswa mengikuti pelatihan selama 6 bulan

Aktivitas di Satuan Pendidikan 2 Makassar. koarmada2.tnial.mil.id

Satuan Pendidikan 2 Makassar merupakan sarana pendidikan prajurit TNI AL yang baru dibuka tahun ini. Pembukaan tersebut berlangsung di dermaga layang Mako Lantamal VI, Sabtu 1 Mei 2021.

Pembukaan diikuti 250 orang siswa yang terdiri dari 100 orang siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) dan 150 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata). Dari 100 orang Dimkaba itu, 10 orang di antaranya adalah perempuan dan 90 orang lainnya laki-laki.

Para calon prajurit TNI AL itu berasal dari Pulau Sulawesi. Di sini, mereka akan dididik selama 6 bulan yang terbagi dalam 3 tahap. Pertama yaitu pendidikan dasar keprajuritan selama 3 bulan, pendidikan dasar golongan selama 1 bulan, dan pendidikan dasar golongan lanjutan selama 2 bulan.

Baca Juga: Pembukaan Sekolah di Makassar Tergantung Situasi COVID-19

2. Dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan TNI AL

Siswa kowal Satdik-2 Makassar ikuti tes halang rintang. koarmada2.tnial.mil.id

Dikutip dari laman resmi koarmada2.tnial.mil.id, pelaksanaan program pendidikan ini merupakan momentum untuk mencari pemuda-pemuda berprestasi dari putra daerah Sulawesi yang nantinya diproyeksikan untuk mengawal kapal perang KRI, Pangkalan TNI AL (Lanal), dan Pos TNI AL (Posal).

Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal) Mayor Jenderal TNI (Mar) Lukman ST., M.Si (Han)., CHRMP mengatakan perkembangan lingkungan strategis baik global, regional maupun dalam negeri yang begitu dinamis menimbulkan potensi ancaman lewat laut serta pelanggaran wilayah.

Oleh karena itu, kata Lukman, pengembangan organisasi TNI AL dengan kekuatannya sangat tepat untuk setiap saat melaksanakan tugas pengamanan dan penegakan hukum di perairan wilayah perbatasan Indonesia.

“Oleh karena itu, TNI AL sangat membutuhkan pemenuhan personel yang professional yang mampu mengawaki alutsista dan mempunyai jiwa kejuangan yang tinggi," katanya.

Baca Juga: 92 Siswa Pendidikan TNI AL di Makassar Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya