TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

26 Awak KM Lambelu Positif Terinfeksi Virus Corona, Diisolasi di Kapal

KM Lambelu kini berada di sekitar Pelabuhan Makassar

KM Lambelu saat bersandar di Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (7/4) malam. Dok. dephub.go.id

Makassar, IDN Times - Sebanyak 26 orang awak kapal motor Lambelu positif terinfeksi virus corona atau COVID-19. Jumlah itu turut menambah signifikan total kasus positif COVID-19 di Sulsel menjadi 222 kasus. 

Demikian yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Ichsan Mustari, melalui telekonferensi pada Minggu (12/4) malam.

"Jumlah pasien positif kita bertambah sebanyak 44 pasien. Jadi jumlahnya dari 178 kasus menjadi 222 kasus. Dari 44 pasien positif baru ini, 18 pasien di Sulsel dan ada 26 positif dari KM Lambelu," kata Ichsan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Sulsel.

1. Masih ada 99 orang yang akan menjalani pemeriksaan

(Ilustrasi kapal pesiar MS Zaandam) www.hollandamerica.com

Dari 141 orang yang ada di atas kapal, baru 42 orang yang telah menjalani pemeriksaan swab dengan hasil 26 orang dinyatakan positif dan 16 orang dinyatakan negatif. Sementara sisanya sebanyak 99 orang akan menjalani pemeriksaan swab pada Senin besok.

"Besok siang insya Allah kita akan kembali melakukan swab terhadap awak dan mitra di dalam kapal tersebut sebanyak 99 orang untuk memastikan status mereka di kapal tersebut," kata Ichsan.

Selain itu, para awak juga akan diberi edukasi mengenai virus corona (COVID-19) untuk mencegah kejadian beberapa hari lalu di mana ada penumpang yang meloncat ke laut. 

"Jadi mereka bisa paham tentang kondisi yang ada saat ini," lanjutnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan

2. Kapal belum boleh merapat ke dermaga

(Ilustrasi) IDN Times/Aan Pranata

Posisi kapal tersebut, kata Ichsan, saat ini sudah berada dekat ke pelabuhan Makassar. Hanya saja para awak yang berada di atas kapal tidak diperkenankan turun. Demikian juga dengan kapal yang belum boleh merapat ke dermaga.

"Seluruh awak kapal baik yang negatif maupun yang positif tetap di kapal. Kapal hanya didekatkan di pelabuhan. Jadi tidak bersandar. Tapi tentu akan bersandar kalau ada keperluan untuk mengisi air karena ini juga kebutuhan di kapal tersebut yaitu konsumsi dan bahan bakar," kata Ichsan.

"Konsumsi para awak kapal ini akan didrop dari darat. Jadi tidak ada aktivitas memasak di atas kapal. Sebab itu juga menjadi protokol bahwa tempat makan pun tidak bisa berganti-ganti."

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Positif COVID-19 di Sulawesi Selatan Tembus 222 Orang

Berita Terkini Lainnya