TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kembali Jadi Menlu, Tantangan Apa yang Akan Dihadapi Retno Marsudi?

Capaian lima tahun terakhir jadi pertimbangan utama Jokowi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (IDN Times/Kevin Handoko)

Makassar, IDN Times - Retno Marsudi kembali dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Rabu (23/10) pagi kemarin. Namanya kembali tertera dalam daftar pengisi Kabinet Indonesia Maju bentukan pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024. 

Gelagatnya sendiri sudah terbaca oleh publik ketika mantan Duta Besar RI untuk Belanda tersebut mendampingi Wapres Ma'ruf Amin ketika menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito di Tokyo, Jepang, Senin (21/10) silam. Penunjukan kembali Retno di posisi Menlu sejatinya tak mengejutkan kalangan akademisi.

1. Rekam jejak Retno Marsudi (kiri) selama lima tahun terakhir jadi pertimbangan utama Jokowi kembali memilihnya sebagai Menteri Luar Negeri RI

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

"Sebenarnya ini bukan tentang apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo, melainkan apa yang telah diberikan oleh ibu Retno selama ini," ujar Agussalim Burhanuddin, dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin, melalui sambungan telepon dengan IDN Times pada Kamis (24/10) siang.

Prestasi dan pencapaian Retno ketika mewakili Indonesia di percaturan politik internasional lima tahun terakhir dianggap jadi pertimbangan utama Jokowi enggan melepas wanita 56 tahun tersebut. Salah satunya yakni diangkatnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Selain itu, pos kepala Kementerian Luar Negeri RI pun tak bisa diduduki oleh ke sembarang orang. "Menteri Luar Negeri adalah jabatan strategis yang membawa nama negara. Maka sudah tentu jabatan ini harus diberikan kepada kalangan profesional," lanjutnya.

Baca Juga: Menlu Retno Ungkap Isi Obrolan WhatsApp Grup Menteri Jokowi

2. Tiga tugas penting sudah menunggu untuk masa pemerintahan 2019-2024

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Penunjukan kembali Retno pun menjadi sinyalemen bahwa arah kebijakan luar negeri Indonesia tak mengalami perubahan drastis, justru semakin dipertajam. Tiga tugas penting juga telah menunggu wanita kelahiran Semarang tersebut. Pertama adalah mengemban amanah dari negara, sebab ini adalah bagian integral dari NKRI.

Kedua, melanjutkan haluan politik luar negeri bebas-aktif --yang menjadi karakteristik Indonesia selama ini-- di forum-forum internasional. Serta yang ketiga, melanjutkan visi pembangunan poros maritim sebagai kebijakan spesifik yang sudah digadang-gadang Jokowi sejak masa pemerintahan periode pertama (2014-2019).

Baca Juga: Langkah Cepat Menlu Retno Cegah Isu Papua Jadi Sorotan Internasional

Berita Terkini Lainnya