TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JK: Kalau Mahasiswa Makassar Saling Lempar, Saya Merasa Berdosa

JK ingin mahasiswa meningkatkan kualitas diri

IDNtimes/Abdurrahman

Makassar, IDN Times - Wapres Jusuf Kalla (JK) merasa bersalah bila mahasiswa Makassar selalu diidentikan dengan perilaku kasar, seperti bikin demo ricuh atau saling bentrok. Apa lagi saat JK melihat tayangan berita televisi, hanya segelintir mahasiswa yang tutup jalan, tapi orang-orang menganggap yang demo banyak mahasiswa. 

“Kalau ada mahasiswa baku lempar, demo tutup jalan, saya merasa berdosa, sebab saya terlibat dalam pembangunan kampus-kampus mereka. Ini gara-gara saya. Saya ketua pembebasan lahan kampus Unhas, UMI apa lagi, kalau UIM ini amanah orangtua saya, ” ujar JK saat berpidato dalam peresmian infrastruktur kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Sabtu (22/12/2018).

Keluarga besar JK di Makassar memang dikenal concern dalam dunia pendidikan. Selain memiliki beberapa sekolah, Pak JK juga dewan penyantun di sejumlah perguruan tinggi di Makassar.

Baca Juga: Jamu Jokowi, JK Hidangkan Coto Makassar & Ayam Goreng Sulawesi

1. JK harap demo mahasiswa Makassar tidak mengganggu kerertiban

IDNTimes/Abdurrahman

Wapres JK menyebut mahasiswa Makassar ketika menggelar unjuk rasa tidak lagi menutup jalan, yang dapat mengganggu para pengguna jalan lainnya. Mahasiswa Makassar harus membawa identitas ilmiah sebagai kaum terpelajar.

“Aspirasi mahasiswa tetap jalan tanpa harus menutup jalan. Jangan menutup jalan, saya tidak bilang jangan demo, karena saya juga dulu demo juga sama Aksa dan Alwi (sahabat JK), tapi tidak merusak, tidak baku lempar,” tutur JK.

2. JK minta mahasiswa Makassar melirik enterpreneurship

HumasWapres

Wapres JK yang berlatar belakang aktivis mahasiswa dan pengusaha sebelum masuk ke pemerintahan, berharap mahasiswa Makassar tidak semata-mata berorientasi menjadi pegawai saja setelah lulus. JK berharap mahasiswa Makassar mau menjadi wirausaha-wirausaha muda yang handal. 

“Mahasiswa Makassar harus mau jadi pengusaha, bisa mengikuti sunnah Rasul jadi pedagang. Nabi Muhammad itu jadi pedagang dulu baru menikah. Kita lihat pencalegan sekarang, anggota DPR cuma 500 orang yang daftar lebih 10 ribu, kalau kita pendaftaran jadi pengusaha lowongan 10 orang yang daftar cuma 5 orang,” ungkap JK. 

Baca Juga: Jokowi-JK Berkunjung ke Sulsel, Ini Agendanya

Berita Terkini Lainnya