Sekolah di Manado PTM Terbatas karena Kasus COVID-19 Naik
PTM di tingkat SMA diutamakan bagi siswa kelas XII
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laporan kontributor IDN Times, Savi
Manado, IDN Times - Sekolah di Kota Manado, Sulawesi Utara, mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen dari kapasitas. Kebijakan itu menyusul tren penambahan kasus COVID-19 di Sulut yang kembali meningkat.
Pada pekan pertama Februari 2022, kasus COVID-19 di Sulut sebanyak 295 orang. Sedangkan pada pekan kedua, hingga Kamis (10/2/2022), kasusnya mencapai 609 orang.
“Kami sudah melaksanakan PTM terbatas di pekan ini, karena kelas XII baru selesai ujian tengah semester,” ujar Humas SMA N 3 Manado, Anto, Jumat (11/2/2022).
Selain melaksanakan PTM terbatas, SMA N 3 Manado juga mengadakan rapid test antigen bagi siswa dan guru untuk mencegah penularan COVID-19 di sekolah.
Di beberapa sekolah lain, PTM terbatas sudah digelar sejak awal tahun 2022. Salah satunya di SMK Negeri 2 Manado. Hal tersebut karena di semester genap saat ini, para siswa kelas XI tengah mengikuti kegiatan praktik industri di luar sekolah.
Baca Juga: Briptu Christy Polwan di Manado Diperiksa Intensif Propam Polda Sulut
1. Prioritaskan Kelas XII untuk pembelajaran tatap muka
Kepala Sekolah SMA N 3 Manado, Grace Lowing, mengungkapkan pihaknya memprioritaskan siswa kelas XII untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Karena mereka sebentar lagi ujian. Selebihnya, bagi siswa kelas X dan kelas XI daring dan ke sekolah secara bergantian,” terang Grace.
Sebenarnya, sejak penerapan PTM 100 persen di awal tahun 2022, Grace mengaku kehadiran siswa tidak pernah penuh. Setiap harinya, ada saja siswa yang merasa tidak enak badan atau sakit sehingga tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran di sekolah.
“Jadi meski pun PTM 100persen diterapkan, kehadiran siswa kami sendiri tidak pernah penuh, karena bagi siswa yang merasa sakit tidak kami perkenankan masuk sekolah dan harus segera periksa ke dokter,” Grace menambahkan.
Dalam penerapan PTM terbatas saat ini, meski kehadiran siswa diperkenankan 50 persen dari kapasistas kelas, hanya ada tiga hingga empat siswa yang hadir.
Hal yang sama juga diterapkan SMK N 2 Manado. Karena saat ini siswa kelas XI SMK N 2 Manado tengah mengikuti praktik industri di luar sekolah, maka hanya siswa kelas X dan kelas XII yang mengikuti PTM terbatas secara bergantian, dengan kapasitas 50 persen setiap kelas.
“Siswa yang mengikuti praktik di sekolah kami bagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok kan memiliki tugas masing-masing sehingga penggunaan peralatan pun tidak bergantian,” terang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK N 2 Manado, Mervi Huwae.
Baca Juga: Seorang Dosen Fakultas Hukum Unsrat Manado Diduga Cabuli Mahasiswi