Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Melepaskan Diri dari Tuntutan Sosial di Usia 20-an

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukau)

Saat memasuki awal usia 20-an, kamu akan memperoleh status sebagai sosok dewasa muda. Memasuki fase ini ternyata juga bukan jalan yang mudah. Berbagai tuntutan di lingkungan sosial menjadi tantangan tersendiri. Baik tuntutan mengenai kehidupan pribadi maupun karier dan pekerjaan.

Sebagai manusia, kita juga memiliki kapasitas diri yang wajib diperhatikan. Tidak semua tuntutan di lingkungan sosial harus terpenuhi. Kamu berhak menyesuaikan dengan porsi kemampuan diri. Dengan tujuh cara ini, semoga kamu bisa belajar melepaskan diri dari tuntutan sosial di usia 20-an.

1. Mulai mengenali minat dan potensi diri

ilustrasi perempuan percaya diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan percaya diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memasuki usia 20-an, kamu akan sadar dengan berbagai tantangan. Tidak hanya rasa takut dan kecemasan yang berasal dari diri sendiri. Kamu mulai dihadapkan dengan lingkungan sekitar yang memiliki tuntutan memberatkan. Seolah dirimu dipaksa menjadi sosok manusia sempurna.

Jika memang tidak mampu, kamu juga berhak melepaskan diri dari tuntutan sosial. Langkah pertama dengan mengenali minat dan potensi diri. Refleksikan kembali nilai-nilai dan tujuan hidup yang ingin dicapai. Saat kamu mampu mengenali minat dan potensi diri, tentu tidak akan mudah tertekan oleh tuntutan sosial.

2. Belajar menerima kekurangan dan kelebihan secara utuh

ilustrasi perempuan percaya diri (pexels.com/Kranthi Remala)
ilustrasi perempuan percaya diri (pexels.com/Kranthi Remala)

Kita diciptakan sebagai manusia yang memiliki sisi kelemahan dan kekurangan. Tugas kita bukan menuntut diri menjadi sosok manusia sempurna tanpa cacat. Tapi harus belajar menerima kekurangan dan kelebihan secara menyeluruh. 

Konsep ini harus dipahami oleh kamu yang ingin melepaskan diri dari tuntutan sosial di usia 20-an. Sadari jika kekurangan dan kelebihan merupakan dua hal yang tidak bisa dihindari. Ketika kamu mampu menerima keduanya secara utuh, kehidupan terasa lebih seimbang.

3. Senantiasa menghargai pencapaian kecil

ilustrasi pemilik coffee shop (freepik.com/benzoix)
ilustrasi pemilik coffee shop (freepik.com/benzoix)

Lingkungan sosial diisi orang dari berbagai latar belakang dan sudut pandang. Standar yang diterapkan antara satu individu dengan yang lainnya sudah pasti berbeda. Tidak jarang kamu bertemu dengan orang-orang yang memaksakan standarnya kepada dirimu.

Di sinilah kamu harus mengambil ketegasan dengan melepaskan diri dari tuntutan sosial. Kuncinya dengan menghargai pencapaian kecil yang sudah diraih. Kamu akan sadar jika kebahagiaan tidak selalu berpatokan pada standar orang lain.

4. Fokus untuk tumbuh menjadi versi terbaik dari diri sendiri

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Vlada Karpovich)

Seberapa sering kamu membandingkan diri dengan orang-orang sekitar? Generasi muda di usia 20-an sering terjebak situasi demikian. Mereka menganggap kehidupan orang lain sempurna tanpa cacat. Bahkan membebani diri dengan tuntutan sosial yang sudah jelas tidak sesuai dengan kapasitas diri.

Mulai sekarang, kamu harus belajar melepaskan diri dari tuntutan sosial di usia 20-an. Kunci utamanya dengan fokus untuk tumbuh menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Kamu tidak perlu memaksa diri tumbuh sebagaimana orang lain. Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik dan tidak bisa disamaratakan.

5. Bijaksana menyikapi komentar yang bersifat destruktif

ilustrasi perdebatan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi perdebatan (pexels.com/Yan Krukau)

Hidup di lingkungan masyarakat harus siap menghadapi berbagai komentar. Sosok bijak akan mengucapkan kalimat yang bersifat membangun. Sedangkan mereka yang didominasi sifat iri akan melontarkan komentar bersifat menjatuhkan.

Titik permasalahan ini harus dipahami jika kamu ingin melepaskan diri dari tuntutan sosial di usia 20-an. Mulai sekarang belajarlah menjadi orang yang bijaksana menyikapi komentar destruktif. Tidak semua hal yang bersifat menyakitkan itu berhak kamu dengarkan.

6. Menetapkan kembali tujuan hidup yang realistis

ilustrasi perencanaan (pexels.com/Jessica Lewis Thepaintedsquare)
ilustrasi perencanaan (pexels.com/Jessica Lewis Thepaintedsquare)

Lingkungan sosial tentu memiliki standar hidup yang menjadi pedoman mayoritas. Tapi belum tentu sesuai dengan cita-cita dan tujuan hidup kita. Berusaha menuruti standar hidup mayoritas orang belum tentu menjamin keberhasilan. Lantas, apa yang harus kita lakukan dalam menyikapi tuntutan di lingkungan sosial?

Sebagai sosok dewasa muda, kamu berhak melepaskan diri dari situasi tersebut. Kuncinya dengan menetapkan kembali tujuan hidup yang realistis. Saat menyusun ambisi dan cita-cita sesuaikan dengan batas kemampuan diri. Kamu tidak akan merasa tertekan dalam berusaha meraih tujuan.

7. Memiliki prinsip dan pendirian yang kuat

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Vlada Karpovich)

Bagaimana rasanya terjebak di lingkungan yang memiliki tuntutan memberatkan? Pastinya kamu merasa tidak nyaman. Lingkungan demikian ini bisa menghancurkan mental dan pikiran. Apalagi kamu sadar memiliki batas kemampuan yang tidak memungkinkan.

Perlu diketahui, melepaskan diri dari tuntutan sosial di usia 20-an bukan keputusan keliru. Yang harus kamu terapkan adalah memiliki prinsip dan pendirian yang kuat. Dalam menjalani hidup kamu tidak mudah terombang-ambing oleh lingkungan sosial.

Tuntutan di lingkungan sosial adakalanya memberatkan dan tidak sesuai dengan pandangan hidup. Dalam hal ini kamu juga berhak melepaskan diri dari tuntutan tersebut. Segera kenali minat dan potensi dalam diri. Selain itu, sesuaikan tujuan hidup dengan batas kemampuan diri. Tidak mengikuti tuntutan di lingkungan sosial bukan berarti kamu gagal. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

5 Tanda Kamu Suka Mengatur Orang Lain Seolah Lebih Tahu Segalanya

28 Sep 2025, 22:29 WIBLife