Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Buruk Jika Kamu Terlalu Sering Mendengarkan Keluhan Orang

ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
Intinya sih...
  • Energi emosionalmu ikut terkuras habisMendengarkan keluhan orang lain bisa membuatmu rentan stres, mudah tersinggung, dan kehilangan semangat.
  • Ikut terjebak dalam lingkaran negatifKebiasaan mendengar keluhan orang lain bisa membuatmu kehilangan rasa bersyukur dan motivasi untuk berkembang.
  • Kamu jadi kehilangan fokus pada diri sendiriTerlalu sering mendengarkan keluhan orang lain dapat menghambat perkembangan dirimu dalam berbagai aspek.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendengarkan keluhan orang lain, terutama dari orang terdekat, memang sering dianggap sebagai bentuk empati dan kepedulian. Awalnya kamu mungkin merasa senang bisa menjadi tempat curhat sekaligus pendengar yang baik untuknya. Namun tanpa kamu sadari, kebiasaan ini bisa menguras energi dan berdampak buruk pada kesehatan mentalmu, lho.

Apalagi jika keluhannya selalu sama dan tidak pernah disertai usaha untuk mencari solusi. Lama-lama, kamu bisa merasa lelah karena terus menyerap energi negatifnya. Kalau kamu tidak mulai membuat batasan yang sehat, lima dampak buruk berikut ini bisa saja kamu alami, lho. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Energi emosionalmu ikut terkuras habis

ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Liza Summer)

Mendengarkan keluhan orang lain terus-menerus bisa membuat energi emosionalmu terkuras habis, lho. Setiap kali dia mengeluh, otak dan hatimu bekerja keras untuk memahami situasinya. Kamu juga dituntut untuk berempati, bahkan terkadang, kamu akan ikut merasakan sakit yang bukan berasal darimu. Akhirnya, beban emosional itu menumpuk tanpa kamu sadari.

Jika hal ini berlangsung lama, kamu bisa mengalami kelelahan emosional yang ekstrim. Kondisi ini membuatmu lebih rentan stres, mudah tersinggung, dan kehilangan semangat. Aktivitas sehari-harimu pun terasa lebih berat dari biasanya. Padahal, sebenarnya masalah yang kamu tanggung bukan milikmu sendiri.

2. Ikut terjebak dalam lingkaran negatif

ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Saat kamu terlalu sering mendengarkan keluhan orang lain, otakmu tanpa sadar akan ikut dipenuhi oleh hal-hal negatif. Energi buruk yang dibagikan orang itu bisa menular dan memengaruhi cara pandangmu terhadap hidup. Sedikit demi sedikit, kamu juga akan lebih mudah melihat sisi gelap dibanding sisi terang dari setiap keadaan. Akibatnya, pola pikir optimismu yang seharusnya dijaga malah semakin sulit bertahan.

Kebiasaan mendengar masalah, kegagalan, atau ketidakpuasan orang lain juga bisa membuatmu kehilangan rasa bersyukur. Bahkan parahnya, motivasimu untuk berkembang pun ikut menurun karena pikiranmu sudah dipenuhi hal-hal yang melemahkan mentalmu. Jika hal ini kamu biarkan, kamu akan merasa semakin jauh dari kebahagiaan yang seharusnya bisa kamu rasakan. Oleh karena itu, batasi waktu mendengarkan keluhannya, ya. Dan jangan lupa seimbangkan hal itu dengan aktivitas yang bisa meningkatkan energi positifmu.

3. Kamu jadi kehilangan fokus pada diri sendiri

ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Selalu ada dan siap menjadi pendengar yang baik untuk mendengar keluhan orang lain memang tanda kamu peduli padanya. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, hal ini bisa membuatmu kehilangan arah dalam hidupmu sendiri. Banyak waktu yang akhirnya terbuang hanya untuk mendengarkan ceritanya, memberi saran, atau bahkan ikut memikirkan solusi dari masalah yang bukan tanggung jawabmu. Perlahan, kebutuhan pribadimu pun terabaikan karena energimu ikut terkuras untuk orang lain.

Keadaan ini dapat menghambat perkembangan dirimu dalam berbagai aspek lho, mulai dari karier, pendidikan, hingga hubungan personalmu. Kamu merasa hidupmu tidak berjalan sesuai rencana, karena terlalu sering menempatkan orang lain di atas kepentinganmu sendiri. Agar tidak terjebak dalam situasi ini, kamu perlu menetapkan batasan yang jelas saat diminta menjadi pendengar keluhannya. Dengan begitu, kamu tetap bisa peduli padanya tanpa harus mengorbankan dirimu sendiri.

4. Rentan ikut terbawa masalah

ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Alex Green)

Awalnya kamu mungkin hanya berniat mendengarkan cerita atau keluhannya. Namun tanpa kamu sadari, niat baikmu ini bisa membuatmu ikut larut dalam masalah tersebut hingga memikirkannya terlalu jauh, lho. Kamu jadi sering merasa khawatir, gelisah, bahkan seakan punya tanggung jawab atas hal yang sebenarnya bukan urusanmu. Akibatnya, batas antara masalahmu sendiri dan masalahnya menjadi hilang.

Jika terus berlanjut, kamu berisiko terseret konflik atau pertengkaran yang sebenarnya tidak perlu. Hidupmu pun jadi terasa lebih berat karena terbebani hal-hal yang bukan milikmu. Kondisi ini tentu membuat energi dan pikiranmu cepat terkuras. Maka dari itu, kamu perlu menetapkan batas yang jelas, seperti belajar mengatakan tidak, dan tetap fokus pada dirimu sendiri agar tidak ikut tenggelam dalam masalah orang lain.

5. Memicu perasaan tidak berdaya

ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mendengar keluhan yang sama berulang kali bisa berdampak buruk pada kesehatan mentalmu, lho. Setiap kali dia bercerita, kamu seakan mendengar rekaman yang diputar ulang tanpa ada perkembangan. Hal ini akan menimbulkan rasa frustrasi karena situasi yang dia keluhkan sebenarnya tidak pernah berubah. Akibatnya, kamu pun merasa terbebani seolah-olah ikut terjebak dalam masalahnya.

Perasaan tidak berdayamu pun muncul ketika semua nasihat yang kamu berikan tidak pernah dia pedulikan. Kamu akhirnya jadi berpikir bahwa usaha mendukungmu hanya sia-sia. Rasa jenuhmu pun semakin kuat karena energimu terkuras tanpa hasil yang nyata. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal ini, dengarkan saja secukupnya, sampaikan nasihat seperlunya, lalu biarkan dia yang memutuskan langkahnya.

Mendengarkan keluhan memang bentuk kepedulian, tetapi bukan berarti kamu harus selalu menjadi penampung utama masalah orang lain, ya. Kamu juga berhak menjaga energi, pikiran, dan perasaanmu agar tidak terkuras sia-sia.

Jika lima dampak di atas mulai kamu rasakan, itu tanda bahwa kamu perlu menetapkan batasan yang sehat secara tegas. Menjaga jarak bukan berarti kamu egois, melainkan tanda bahwa kamu menghargai dirimu sendiri. Jadi, jangan ragu untuk berkata cukup ketika merasa terlalu lelah mendengar keluhan orang lain, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

6 Alasan Tak Perlu Membawa-bawa Jabatan dalam Obrolan Sehari-hari

28 Sep 2025, 16:03 WIBLife