Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Kita Sadari Hanya saat Dompet Lagi Kosong, Relate?

ilustrasi dompet kosong(pexels.com/Ahsanjaya)
ilustrasi dompet kosong(pexels.com/Ahsanjaya)
Intinya sih...
  • Makanan di rumah rasanya enak, mengajarkan kebahagiaan dari momen sederhana
  • Nongkrong tidak wajib keluar uang, pertemanan tulus tak melulu soal uang
  • Tidak semua barang yang kita miliki penting, beli dengan prioritas dan mengutamakan kebutuhan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang pasti pernah mengalami masa seret finansial. Entah gaji yang telat cair, sedang tanggal tua, atau pengeluaran yang lagi banyak, sehingga dompet ngos-ngosan meminta pertolongan.

Tapi, di balik situasi demikian, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita petik. Membuat kita membuka mata lebih lebar. Untuk menyadari hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terbesit di kepala kita. Apa saja itu? Berikut ulasannya!

1. Ternyata, makanan di rumah itu rasanya enak sekali

ilustrasi telur ceplok (unsplash.com/Nathan Dumlao)
ilustrasi telur ceplok (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Biasanya kita cenderung untuk membeli makanan di luar. Entah itu ayam goreng, nasi goreng, nasi kebuli, atau yang lainnya. Tanpa rasa bersalah terhadap isi dompet. Saking senangnya.

Tapi, saat dompet tengah tidak baik-baik saja, telur ceplok semalam yang digoreng ulang di pagi hari terasa sangat nikmat. Mengajarkan kita kalau kebahagiaan itu memang dapat tercipta dari momen sederhana. Asalkan kita lebih peka.

2. Nongkrong itu tidak wajib keluar uang

ilustrasi teh hangat (unsplash.com/Volkan Kaçmaz)
ilustrasi teh hangat (unsplash.com/Volkan Kaçmaz)

Kalau ada ajakan nongkrong dari teman, kita langsung cus secepat kilat. Sembari membayangkan kafetaria estetis yang bakal disambangi. Dengan desain interior yang kece abis. Juga segelas kopi hits yang siap dipamerkan di media sosial.

Rasanya asyik sekali memang. Tapi kalau keuangan lagi tidak memadai, kita akan berpikir dua kali. Kemudian mengambil alternatif untuk nongkrong di teras rumah dengan dua cangkir teh bersama sahabat. Sembari bercerita lepas.

Apakah rasanya kurang berkesan? Tidak, justru itulah yang menyadarkan kita kalau tidak semuanya melulu soal uang, tapi rasa syukur dan pertemanan yang tulus apa adanya.

3. Tidak semua barang yang kita miliki itu penting

ilustrasi lemari pakaian (unsplash.com/Immo Wegmann)
ilustrasi lemari pakaian (unsplash.com/Immo Wegmann)

Terkadang, saat membuka lemari, kita menyaksikan begitu banyak barang yang tersimpan. Masalahnya, mereka hanya diam mematung sebagai pajangan. Terus kita mikir, kenapa sih dulu sempat beli.

Setelah ingat-ingat kembali, ternyata dulu kita kemakan diskon besar-besaran. Sampai kalap dan lupa diri. Hasilnya kita sendiri yang rugi. Karena tidak dapat mengontrol diri.

Nah, hal yang seperti ini jadi peringatan untuk kita. Kalau membeli barang itu haruslah dengan prioritas. Mengutamakan kebutuhan, bukan cuma sekedar keinginan.

4. Teman sejati tidak pernah memandang isi dompet

ilustrasi teman yang memberi pertolongan (pixabay.com)
ilustrasi teman yang memberi pertolongan (pixabay.com)

Ini bukan dongeng belaka. Karena teman sejati itu nyata adanya. Hanya barangkali kita tidak pernah menyadarinya, hingga jumlah uang di dompet kita bikin nangis plus mau tertawa, saking nihilnya.

Nah, kabar baiknya, dari sinilah kita dengan terang benderang melihat, mana yang pergi, dan mana yang bertahan. Kalau teman kita berhati bersih, ia tidak akan beranjak sama sekali. Malah yang ada dia yang akan menawarkan bantuan untuk kita.

5. Jiwa kita jadi tangguh, pikiran makin kreatif

ilustrasi dompet kosong (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi dompet kosong (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Jiwa yang tangguh itu hanya bisa didapatkan dengan latihan, bukan hanya dengan khayalan apalagi rebahan. Termasuk situasi sulit yang memaksa kita untuk mencari jalan keluar. Salah satunya adalah ketika kita sedang tidak punya uang.

Pikiran kita bakal berani untuk mengambil langkah keluar dari zona nyaman. Seperti berusaha untuk mencari penghasilan tambahan. Pada akhirnya, kita melahirkan sebuah kreatifitas tanpa batas, untuk menciptakan peluang yang mendatangkan cuan.

Jadi guys, kalau dompet lagi tipis, jangan merasa tengah berada pada titik terendah dalam hidup. Karena dari situlah kita mampu memandang siapa yang betul-betul peduli, juga seberapa kuat kita bertahan. Sehingga kita jadi insan yang tahan banting dan lebih bijaksana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

6 Alasan Tak Perlu Membawa-bawa Jabatan dalam Obrolan Sehari-hari

28 Sep 2025, 16:03 WIBLife