Sublime Pop Up Edition: Saat Fitri Jatuh Cinta ke Maliq & D'Essentials

Makassar, IDN Times - Sebagian besar penonton Maliq & D'Essentials yang datang ke Sublime Pop Up Edition di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Sabtu malam (2/7/2022), adalah para fans die hard yang sudah lama mengikuti band jazz dan soul tersebut. Terlebih sejak lagu "Untitled" dari album debut 1st meledak di tahun 2005.
Namun, ada juga yang datang lantaran kerap mendengar lagu-lagu mereka sebagai lagu latar video pendek di Instagram dan TikTok. Bagi Fitri, salah satu pengunjung, cuplikan lantunan grup musik asal Jakarta itu membuatnya penasaran dengan seperti apa penampilan Maliq & D'Essentials.
"Kenal lagu-lagunya Maliq dari media sosial. Beberapa kali dengar pas nongkrong di kafe, tapi tidak tahu judulnya," ungkapnya kepada IDN Times beberapa menit sebelum sang headliner menyapa ratusan penonton yang menyemut di depan main stage.
1. Tampil menghibur dengan lagu-lagu andalan selama satu jam
Kenapa tahu itu Maliq & D'Essentials saat tak tahu judul lagunya? Jawaban Fitri simpel, suara sang vokalis utama beda dari kebanyakan. Saat Angga Puradiredja menyapa dari panggung yang redup, para penonton langsung histeris. Tanpa basa-basi, ia dan Indah Wisnuwardhana langsung membawakan "Setapak Sriwedari" sebagai pembuka.
Lagu dari album Sriwedari (2013) tersebut kemudian disambung dengan "Terdiam" (Love, Peace & Harmony, 2007) dalam versi lebih funk ketimbang yang aslinya. Alhasil, para penonton tak ragu untuk bergoyang mengikuti irama dari gitaris Arya "Lale" Aditya Ramadhya, bassis Dendi Sukarno, keyboard Ilman Ibrahim Isa dan drummer Widi Puradiredja.
"Dua lagu pertama pernah dengar, tapi ternyata lebih seru kalau didengarkan versi live-nya ya? Dan kentara ji memang khas sekali suara vokalisnya," kata Fitri di sela-sela aksi panggung para personel band yang kompak bergoyang satu gerakan.
2. Band asal Jakarta itu mengajak penonton larut dalam suasana di pertengahan set
Pada pertengahan set, band yang lahir pada tahun 2002 tersebut membawa beberapa lagu yang pasti sudah sering terdengar baik di radio atau televisi. Ada "Himalaya", "Dia", "Untitled" dan "Senja Teduh Pelita."
Seketika, ratusan penonton yang sudah menunggu sejak sore hari larut dalam suasana. Semua mengikuti komando Angga untuk berjingkrak dan bergoyang, termasuk permintaan untuk menyalakan flashlight dari ponsel masing-masing. Fitri, yang sebelumnya cuma mendengar, kini larut dalam suasana konser.
"Lagu 'Untitled' dan 'Dia' memang populer sekali, jadi bisa ji saya ikutan nyanyi liriknya. Ada-ada ji sa tau. Bagus-bagus tawwa," seloroh perempuan yang berprofesi sebagai admin salah satu perusahaan transportasi daring tersebut.
Baca Juga: Sublime Pop Up Edition: Malam Spesial Juang Manyala dan Thirty Context
3. Aksi panggung Maliq & D'Essentials bisa membuat seorang penggemar baru jatuh hati
Setelah menyanyikan ulang "Aku Cinta Kau dan Dia" milik Ahmad Dhani, Maliq & D'Essentials menutup set selama satu jam dengan meriah. Mereka membawakan lagu paling tersohor yakni "Pilihanku" dari album Mata Hati Telinga (2009).
Penonton sudah beranjak satu per satu, dan area main stage sudah mulai sepi. Fitri bercerita bahwa pengalaman menonton langsung band dengan segudang penghargaan sangat berkesan. Artinya? Fans Angga dan kawan-kawan bertambah satu, dari yang sekadar curi dengar sekilas dari feed media sosial.
"Pulang dari sini, mau ka dengar lagu-lagunya Maliq dari album pertama deh," katanya sambil mulai memeriksa aplikasi Spotify-nya.
"Dan sa baru tahu kalau Maliq itu singkatan dari 'Music and Live Instrument Quality'," sambung Fitri.
Baca Juga: [FOTO] Tergoda Beragam Menu di Area Kuliner Sublime Pop Up Edition