Rehat ala Stoner di "Terapi Senyawa", Lagu Debut Barakuda

Sudah sering dibawakan secara live sebelum resmi dirilis

Makassar, IDN Times - Cukup lama wara-wiri di panggung festival, band rock Barakuda akhirnya melepas single debut mereka yakni "Terapi Senyawa." Band asal Makassar ini mengusung warna stoner rock kental yang mengingatkan pada Corrosion of Conformity, High on Fire hingga Karma to Burn.

Seolah tak mau basa-basi, trio Fadly "Palli" Makmur Katjong (vokalis-gitaris) - Asry "Nyoms" Yanto (bassis) - Tezar Fahrullah Hafid (drummer) membawa pendengarnya menikmati hentakan dan groove yang khas. Tentu saja musik usungan mereka jadi unik, di sela lautan hardcore dan punk yang konstan menyelimuti skena musik Sulsel.

Baca Juga: DVY dan Rasa Bersalah Berpura-Pura dalam Lagu "Pretender"

1. Berasal dari keresahan sang vokalis dengan rutinitas tanpa henti orang-orang terdekatnya

Rehat ala Stoner di Terapi Senyawa, Lagu Debut BarakudaArtwork sampul single debut Barakuda, "Terapi Senyawa." (Dok. Barakuda)

Dilepas pada 12 Agustus silam, "Terapi Senyawa" disebut berasal dari keresahan hidup sehari-hari. Palli mengaku sering melihat orang-orang didekatnya sudah terlalu lelah menjalani rutinitas dari pagi hingga malam hari. Ini demi bertahan hidup dan mengejar ambisi keduniawian.

"Sehingga, mau tidak mau, sisi palsu yang diperlihatkan ke orang-orang. Ini untuk membangun citranya, demi mendapat simpati dari atasan atau siapa pun itu, yang bisa mendukungnya," katanya saat bercerita pada IDN Times, Minggu (16/10/2022).

"Hingga di saat momen tertentu, orang-orang yang tadi bersama dengan teman-teman terdekatnya, melakukan terapi senyawa untuk menunjukkan jati diri, sekaligus menumpahkan segala lelah dan emosi yang selama ini dirasakan," imbuh Palli.

2. Referensi musik masing-masing personel yang berbeda disatukan dalam warna stoner rock

Rehat ala Stoner di Terapi Senyawa, Lagu Debut BarakudaAksi para personel Barakuda saat tampil di acara Real Out Festival 2022 pada Agustus 2022. (Instagram.com/barakuda.rock)

Kendati mengusung genre stoner rock yang kental, ternyata ketiga personel Barakuda punya referensi masing-masing. Palli sendiri mengaku lebih senang dengan musik 1990-an seperti Audioslave, Soundgarden dan Nirvana. Lebih tua, Metallica yang justru jadi pionir thrash metal.

"Kalau ditanya tentang referensi kami, sebenarnya saya bingung juga jawabnya, karena masing-masing personel lainnya punya referensi," ujar sosok yang turut dikenal sebagai gitaris band metalcore Dead Of Destiny tersebut.

"Cuma yang dekat-dekat ini kan sebelum membuat lagu 'Terapi Senyawa' adalah Foo Fighters sama Sasquatch. Itu kalau saya. Justru si bassis (Nyoms, red.) yang lebih banyak mengulik lagu-lagu stoner," sambung Palli.

3. Proses kreatif dan rekaman "Terapi Senyawa" ternyata memakan waktu cukup lama

Rehat ala Stoner di Terapi Senyawa, Lagu Debut BarakudaBand stoner rock asal Makassar, Barakuda, saat tampil di acara musik Hura Hore pada akhir Agustus 2022. (Dok. Barakuda)

Sebelum merilis "Terapi Senyawa", band yang sudah berdiri sejak akhir 2020 akhir itu sudah beberapa kali dibawakan secara live kala tampil di festival. Usia lagu berdurasi hampir 4 menit itu pun sama tuanya dengan Barakuda. Bisa dibilang proses penggarapannya memakan waktu lama.

"Saya kurang ingat sih pembuatannya berapa lama. Tapi yang panjang ini waktu perilisannya. Karena digarap akhir 2020. Mungkin kira-kira baru bisa-bisa rampung sekitar dua bulanan (sebelum rilis)," ungkapnya.

"Karena materi yang jadi guide itu dikulik lagi di studio, dan mengalami banyak perubahan. Proses mixing dan mastering-nya ini cukup lama, karena sampai tiga kali pindah tempat sebelum klop. Personel lain juga punya kesibukan di luar band," sambung Palli.

4. Barakuda sudah berencana menggarap single kedua serta minialbum debut

Rehat ala Stoner di Terapi Senyawa, Lagu Debut BarakudaPara personel band stoner rock asal Makassar, Barakuda. (Dok. Barakuda)

Lewat lagu yang dirilis lewat label RVN Records tersebut, Barakuda berharap bisa memancang eksistensi mereka di industri musik. "Terapi Senyawa" juga diharap menjadi cara lain para pendengar untuk menepi dari monotonnya rutinitas.

"Semoga lagu ini bisa menjadi penghibur untuk pendengarnya yang lelah, sekaligus bisa menjadi pelampiasannya saat bekerja sehingga rasa penatnya bisa terminimalisir oleh lagu ini," ungkap Palli.

Lantas apa agenda Barakuda selanjutnya? Rupanya ada single kedua yang sedang disiapkan, lalu kemudian EP debut. Tak lupa, tur juga masuk dalam daftar rencana mereka.

"Untuk progres EP, baru sampai 50 persen pra-produksi. Belum produksi dan pasca-produksi. Masih sangat panjang, jadi masih 20 persen. Semoga semuanya lancar," pungkas Palli.

Baca Juga: Natinson Mengemas Masalah Lingkungan di "Pengakuan Sampah"

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya