Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat Banjir

Kenali gejalanya demi penanganan yang tepat

Makassar, IDN Times - Kota Makassar dan Sulawesi Selatan pada umumnya sudah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi. Banjir pun sempat menggenang beberapa wilayah pada awal pekan kemarin.

Banjir tak cuma mengganggu aktivitas masyarakat, tapi juga kemungkinan besar membawa penyakit berbahaya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut banjir juga jadi masa penyebaran infeksi penyakit.

Lewat seabrek data yang dikumpulkan selama beberapa dekade, WHO menyusun daftar penyakit yang berpotensi muncul setelah banjir. Terdiri dari dua tipe (terbawa air dan terbawa perantara), berikut IDN Times menjelaskannya secara singkat untuk pembaca.

Baca Juga: Solusi Banjir Makassar ala Danny: Rumah Rawan Banjir Dibuat 2 Lantai

1. Tifus

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirFoto mikroskopik virus Salmonella typhi penyebab penyakit tifus. (Wikimedia Commons)

Biang keladi tifus adalah bakteri Salmonella thyphi atau Salmonella paratyphi yang beredar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya yakni demam, sakit kepala, nyeri otot, batuk kering, kehilangan nafsu makan, sampai diare. Penyakit ini bisa diatasi dengan banyak minum air mineral. Ini bertujuan mengganti cairan yang hilang karena diare serta demam.

2. Kolera

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirFoto kuman Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera. (Wikimedia Commons/Dartmouth Electron Microscope Facility)

Kolera ini termasuk penyakit yang gawat. Dengan gejala dehidrasi berat akibat diare parah, nyawa penderitanya bisa terancam. Bakteri pembawanya, Vibrio cholerae atau Vibrio eltor, muncul di feses orang yang terinfeksi. Tapi, dari feses tersebut, bakteri bisa terbawa ke berbagai jenis makanan dan minuman.

Kolera umumnya menular di pemukiman padat penduduk dengan sanitasi buruk. Penyakit ini bisa disembuhkan menggunakan antibiotik dan rehidrasi lewat intravena (IV). Penderita dianjurkan mengonsumsi suplemen zinc untuk mempersingkat lama diare akibat infeksi.

3. Leptospirosis

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirFoto bakteri Leptospira penyebab penyakit Leptospirosis. (Wikimedia Commons)

Leptospirosis, dengan bakteri Leptospira sebagai biang keladi, umumnya datang dari hewan. Tersebar lewat atau urin atau darah orang yang terinfeksi, gejala yang dialami penderitanya seperti mual dan muntah, sakit kepala, diare demam, ruam hingga perubahan warna pada mata.

Yang bikin ngeri, Leptospirosis ini bisa tersebar lewat paparan air atau tanah dengan kontaminasi kuman Leptospira.

4. Hepatitis A

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirGejala sakit kuning yang dialami oleh penderita penyakit Hepatitis A. (CDC / Dr. Thomas F. Sellers / Emory University)

Di Asia Tenggara, penyakit ini ibarat momok. Setiap tahun tercatat ada sekitar 400 ribu penderita, dengan korban jiwa mencapai 809 orang. Mayoritas penderita hepatitis A yang tersebar lewat virus adalah anak-anak.

Gejalanya pun terbilang parah. Antara lain tinja berwarna pucat, urin menggelap, sakit kuning serta gatal-gatal.

5. Malaria

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirUnsplash/Armen Chlchatian

Parasit Plasmodium adalah biang kerok penyakit infeksi ini. Malaria sendiri tersebar lewat gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Penularannya antar manusia sangat jarang, mengingat perlu kontak darah dari si penderita. Tapi bukan berarti potensinya terjadi nol persen. Gejalanya sendiri antara lain demam, berkeringat, nyeri otot, kedinginan sampai muntah-muntah.

6. Demam berdarah

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirPasien DBD (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Penyakit ini sempat menjangkiti penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT), Kota Bekasi dan Bali pada Januari lalu. Penularannya sendiri terjadi lewat gigitan Aedes aegypti dan Aedes albopictus, nyamuk yang hidup di kawasan tropis dan subtropis. Binatang tersebut jadi pembawa (carrier) salah satu dari empat virus dengue si biang keladi demam berdarah.

Lantaran gejalanya mirip, penyakit ini kerap dikira tifus. Untuk stadium parah, si penderita bisa mengalami muntah darah.

7. Demam Kuning

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat Banjirilustrasi vaksin demam kuning atau yellow fever (paho.org)

Seperti namanya, gejala penyakit yang tertular lewat perantaraan nyamuk itu amat jelas. Warna kulit penderitanya bakal berubah menguning lantaran menurunnya fungsi hati. Yang harus diwaspadari, tak banyak gejala ditunjukkan saat fase-fase awal terjangkit.

Gejala berat baru terlihat ketika fase akut. Si penderita merasa demam, sakit kepala dan rasa sensitif pada cahaya. Warna merah di area mata, wajah dan lidah juga alami perubahan.

8. Demam West Nile

Waspada, 8 Penyakit Berbahaya Ini Kerap Datang saat BanjirFoto mikroskopik West Nile virus, penyebab penyakit West Nile fever. (Wikimedia Commons)

Demam West Nile ini diketahui publik saat menyebar di Uganda pada 1937. Meski jarang terjadi di Indonesia, penyakit yang berasal dari sesama wilayah tropis itu juga terbilang rawan. Ini lantaran virus biang keladi, dentan nyamuk sebagai carrier, bisa menyerang otak dan rawan diderita lansia.

Gejalanya sendiri terbilang nyaris ada. Jikapun ada, gejalanya sangat umum seperti flu, batuk plus nyeri otot. Fase parah bisa berujung pada leher kaku dan terlihat linglung.

Delapan penyakit ini bisa kamu hindari dengan tidak memasuki area kotor dan tak higienis. Meski mustahil dilakukan ketika musim hujan dan banjir, kamu bisa tetap menjaga kebersihan. Caranya dengan mengenakan masker, mencuci tangan dan kaki, serta rajin membersihkan rumah serta pekarangannya. Tak lupa, tutup atau buang semua tempat yang jadi tempat air menggenang.

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Abraham Herdyanto dengan judul "Banjir Jakarta, Ini 8 Penyakit Berbahaya yang Patut Kamu Waspadai!" dan dimuat di Idntimes.com.

Baca Juga: Cerita Kakek Korban Banjir Makassar: Bangun Tidur Langsung Dievakuasi

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya