Sulsel Targetkan Investasi pada 2023 Capai Rp10,7 Triliun

Andalkan sejumlah proyek

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menargetkan nilai investasi dari berbagai sektor di wilayah itu pada 2023 mencapai Rp10,7 triliun. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sulsel, Sulkaf S Latief, saat kegiatan Ngobrol Bersama OPD di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (17/1/2023).

Sulkaf menyebutkan sejumlah sektor yang diprediksi akan menyumbang nilai investasi. Sektor itu antara lain sektor pertambangan, industri logam, hotel dan restoran serta sektor konstruksi dan perumahan.

"Target 2023 ini Rp10,7 triliun. Saya kira tidak akan jauh beda dengan komposisi tahun ini. Tetap kita bicara tambang," kata Sulkaf.

1. Sejumlah proyek bernilai investasi

Sulsel Targetkan Investasi pada 2023 Capai Rp10,7 TriliunANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sulkaf mengaku yakin target tersebut bisa tercapai tahun ini. Keyakinan itu berdasarkan kinerja pada 2022 di mana ada sejumlah proyek yang berpotensi memiliki nilai investasi cukup besar. 

Sebut saja proyek kereta api yang pembebasan lahannya saja bernilai investasi Rp1,2 triliun dan ditargetkan selesai tahun ini untuk dibangun tahun depan. Belum lagi, ada proyek Makassar New Port yang akan diperluas, reklamasi Laelae, apartemen Sudirman, PSEL hingga Japparate.

"Desa wisata juga tumbuh sekarang yang di atas Rp5 miliar," kata Sulkaf.

2. Daerah-daerah penyumbang investasi

Sulsel Targetkan Investasi pada 2023 Capai Rp10,7 Triliunidntimes.com

Sulkaf menyebutkan daerah-daerah yang banyak menyumbang nilai investasi untuk Sulsel yaitu Makassar, Luwu, Luwu Timur, Bantaeng, dan Pangkep. Namun belakangan, Kabupaten Pinrang juga sudah mulai ingin mendominasi melalui sentra telur.

Sejak dulu, kata Sulkaf, Kabupaten Sidrap selalu mendominasi sebagai sentra telur. Saat ini, Pinrang juga akan membangun sentra telur yang berbatasan dengan Sidrap.

"Dulu kan telur-telurnya dari Jawa ditetaskan di sini, sekarang berjalan induknya bertelur di sini. Sementara itu pengembangannya sampai 24 kandang. Yang dibangun baru 16 itupun belum selesai, sisanya yang 8 nanti lanjut," kata Sulkaf.

3. Sulsel yakin tak terpengaruh isu resesi

Sulsel Targetkan Investasi pada 2023 Capai Rp10,7 TriliunIlustrasi resesi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Sulkaf kembali menyatakan optimistis bahwa investasi di Sulsel tak terlalu terpengaruh isu resesi global. Hal ini berdasarkan angka pertumbuhan ekonomi Sulsel yang cenderung mulai meningkat sejak pandemik COVID-19. 

Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Sulsel tetap tumbuh kuat pada 2023 pada rentang 4,6 hingga 5,4 persen. Maka dari itu, meski pemerintah pusat menyatakan hati-hati dalam menghadapi ancaman resesi namun Sulsel tetap yakin bisa bertahan.

"Artinya, malah kita bisa optimis karena Sulsel unik. Kita bersumber kepada sumber daya alam dan korporat kurang. Korporat hanya di nikel. Tapi coba lihat sawit. Apalagi di perikanan yang kalau harga ikan naik, bukan satu orang yang nikmati tapi banyak karena pemilikannya masyarakat beda," kata Sulkaf.

Baca Juga: Sulsel Yakin Investasi Tetap Tumbuh meski Ada Ancaman Resesi Global

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya