Yuran Fernandes Disanksi Setahun, Ini Respons PSM Makassar

Makassar, IDN Times - Kabar mengejutkan datang dari PSM Makassar. Kapten tim mereka, Yuran Fernandes, mendapat sanksi larangan bermain selama 12 bulan dan denda Rp25 juta. Ini diputuskan melalui Surat Keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI BRI Liga 1 2024/2025 No. 163 yang terbit pada Jumat kemarin (9/5/2025).
Sidang Komdis PSSI sendiri dilakukan pada Rabu lalu (7/5/2025). Ini merupakan imbas dari pernyataan Yuran setelah laga pekan ke-31 melawan PSS Sleman, yang mengkritik kualitas wasit serta kompetisi sepak bola dalam negeri.
1. PSM Makassar menyayangkan sanksi tersebut dijatuhkan jelang laga melawan Malut United

Manajemen PSM Makassar langsung merespons sanksi tersebut. Dalam pernyataan resmi klub pada Jumat malam (9/5/2025), mereka menyayangkan hukuman baru disampaikan kurang dari 24 jam sebelum pertandingan pekan ke-32 melawan Malut United. Yuran mengikuti jumpa pers pra-pertandingan yang memastikan dirinya turun sebagai starter, serta mengikuti sesi latihan resmi.
"Pada dua agenda resmi tersebut, Yuran Fernandes berpartisipasi penuh. Bahkan Yuran hadir sebagai perwakilan pemain PSM Makassar dalam sesi prematch press conference. Dengan keyakinan bahwa sang kapten tidak sedang mendapatkan sanksi dalam bentuk apapun," demikian bunyi pernyataan tersebut.
2. Banding terhadap sanksi Yuran Fernandes akan segera diajukan oleh manajemen

Lebih jauh, manajemen PSM Makassar sudah mengkaji putusan tersebut dan memastikan akan segera mengajukan banding. Tak lupa, mereka menegaskan tidak akan membiarkan sang pemain andalan sejak musim 2022/2023 tersebut sendirian menghadapi situasi pelik ini.
"Memo banding akan disampaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seluruh keluarga besar PSM Makassar, akan bersama-sama mendampingi Yuran Fernandes menghadapi situasi ini. Support penuh akan kami berikan kepada sang kapten," tegas mereka dalam poin penutup pernyataan resmi.
3. Dipicu oleh unggahan berisi kritik keras selepas laga tandang versus PSS Sleman

Sanksi ini berawal dari pernyataan bek tengah berusia 30 tahun tersebut selepas duel melawan PSS Sleman pada 3 Mei 2025. Dalam unggahan story di akun Instagram pribadinya, ia menyoroti insiden golnya yang tak disahkan oleh wasit. "Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama," tulis Yuran.
Namun, Yuran segera menghapus story tersebut dan menyampaikan permintaan maaf pada Senin lalu (5/5/2025). Ia mengaku unggahan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara. Melainkan luapan emosional setelah jalani pertandingan yang penuh dengan drama.