3 Poin hingga Pekan Kelima, Start Terburuk PSM Makassar Sejak Tahun 2006

Makassar, IDN Times - PSM Makassar mengawali BRI Super League musim 2025/2026 dengan performa terseok-seok. Hingga pekan kelima, anak asuh Bernardo Tavares terpuruk di peringkat ke-17 sekaligus zona degradasi.
Mereka hanya mampu mengoleksi 3 poin dari empat pertandingan, hasil dari tiga kali imbang dan satu kekalahan. Tak pelak, ini menjadi start terburuk Pasukan Ramang dalam 19 tahun terakhir atau sejak era Ligina musim 2006.
1. Pada awal Ligina 2006, PSM juga hanya mendapat 3 poin hingga pekan kelima

Pada Ligina 2006, PSM yang saat itu diasuh Fritz Korbach gagal meraih satu pun kemenangan dari lima laga awal mereka. Mereka dibekuk dengan skor 1-0 saat jalani tur Sulawesi Utara dengan melawat ke markas Persmin Minahasa (pekan pertama) dan Persibom Bolaang Mongondow (pekan kedua).
Selanjutnya mereka imbang melawan Persipura Jayapura (1-1), kontra Persiwa Wamena (0-0), dan 2-2 melawat ke kandang PKT Bontang. Beruntung, Syamsul Chaeruddin dan kawan-kawan bisa bangkit pada sisa musim dan finis di peringkat 3 Wlayah Timur sekaligus maju ke Babak 8 Besar.
2. Cederanya sejumlah pemain dan penerapan taktik disebut jadi alasan turunnya performa

Pelatih kepala PSM, Bernardo Tavares, dalam jumpa pers setelah laga pekan kelima melawan Persita Tangerang pada Kamis (11/9/2025) tidak menyembunyikan rasa kecewanya. Ia menyoroti dua masalah utama yang menjadi penyebab performa buruk timnya, termasuk sebabkan laga tandang di Banten International Stadium, Kab. Serang, berakhir dengan kekalahan anak asuhnya.
Pertama, PSM dihantam badai cedera dan kekurangan opsi di beberapa posisi kunci. Ini membuat pelatih asal Portugal tersebut kesulitan meramu tim terbaiknya. Tapi, ia juga menegaskan bahwa masalah taktik menjadi faktor krusial lainnya.
3. Duduki peringkat 17, Juku Eja wajib menang saat menjamu Persija di Parepare

"Para pemain terlalu lama menguasai bola di area tengah. Ini bukan hal baru. Kami sudah latihan untuk bermain lebih cepat. Tapi di pertandingan ini, para pemain gagal menerapkannya," ujar Tavares di hadapan awak media.
Terdampar di zona degradasi untuk kali pertama sejak musim 2021/2022 jelas menjadi peringatan untuk Yuran Fernandes dan kawan-kawan. Menang pun menjadi harga mati saat mereka menjamu pemuncak klasemen Persija Jakarta di Stadion BJ Habibie Parepare, pada 21 September 2025 mendatang.