Dilatih Pelatih Belanda Lagi, M Rahmat Terkenang Masa di PSM Makassar

- PSM Makassar pernah dilatih oleh dua pelatih Belanda yaitu Rene Alberts dan Wim Rijsbergen
- M Rahmat dua kali dilatih oleh Robert Alberts, yakni pada 2010-2011 dan 2016-2018
- Rahmat tetap memuji filosofi yang dibawa pelatih kepala Johnny Jansen ke Bali United
Makassar, IDN Times - Pemain senior Bali United, Rahmat Syamsuddin Leo, kembali merasakan sentuhan pelatih asal Belanda. Bergabung sejak tahun 2020, Rahmat kini berada di bawah arahan Johnny Jansen, pengganti pelatih sebelumnya Stefano Cugurra.
Bekerja dengan pelatih Belanda bukan hal baru untuk Rahmat. Saat masih membela PSM Makassar dari tahun 2007 hingga 2020, ia juga pernah bekerja sama dengan dua pelatih asal Negeri Kincir Angin. Mereka adalah Robert Rene Alberts dan Wilhelmus "Wim" Rijsbergen.
1. PSM Makassar pernah dilatih oleh dua pelatih Belanda yaitu Rene Alberts dan Wim Rijsbergen

Pengalaman bersama Rene Alberts dan Wim Rijsbergen membuatnya sudah paham betul cara mereka melatih. Menurut Rahmat, ada beberapa ciri khas pelatih asal Belanda yang selalu diingat oleh winger berusia 37 tahun tersebut.
"Satu kesamaan itu adalah soal disiplin dan karakter ke semua pemain itu tegas serta tidak pilih kasih," ungkapnya seperti dilansir oleh situs resmi Bali United pada Senin (8/9/2025). Rahmat menambahkan, rata-rata pelatih Belanda juga menerapkan latihan pagi hari dan memiliki filosofi bermain serupa.
2. M Rahmat dua kali dilatih oleh Robert Alberts, yakni pada 2010-2011 dan 2016-2018

Rahmat pernah merasakan bekerja dengan Robert Alberts di dua kesempatan berbeda, masing-masing pada 2010-2011 dan 2016-2018. Pada periode pertama, kebersamaan tersebut terhenti secara prematur lantaran PSM menyeberang dari Liga Super ke Liga Primer. Di periode kedua, Rahmat menjadi pilihan utama Robert dan mengantar Juku Eja finis sebagai runner-up Liga 1 2018.
Sedangkan Rahmat dan skuat PSM dilatih Wim Rijsbergen dari Januari hingga Mei 2011. Tim tersebut dibawanya finis peringkat ketiga Liga Primer. Tapi, sebagian orang menganggap Wim melatih PSM sebagai batu loncatan menuju jabatan pelatih Timnas Indonesia mengganti Alfred Riedl.
3. Rahmat tetap memuji filosofi yang dibawa pelatih kepala Johnny Jansen ke Bali United

Kini, untuk ketiga kali dalam kariernya, pemain gaek asal Takalar tersebut merasakan tangan dingin pelatih Belanda. Tapi, Rahmat agaknya harus bekerja lebih keras di bawah kepelatihan Johnny Jansen. Ini lantaran Rahmat belum mendapat menit bermain sejak menit pertama BRI Super League 2025/2026. Meski begitu, ia memuji filosofi yang dibawa Johnny ke Laskar Tridatu.
"Musim ini saya akui bila gaya permainan kami berbeda dan lebih bergairah. Bukan berarti musim sebelumnya enggak ya, artinya ada perbedaan dari pola dan taktikal permainan serta lebih berenergi musim ini," jelas pemain yang membela PSM selama 11 tahun tersebut.