Mengulik "Portuguese Connection", Senjata Utama PSM Makassar Musim Ini

- "Portuguese Connection" berpotensi menjadi kunci kesuksesan PSM Makassar musim ini.
- Tujuh pemain berbahasa Portugis dan tiga staf pelatih dari negara penutur bahasa Portugis.
- Komunikasi yang efektif dan pengertian taktis yang kuat menjadi tujuan utama dari kehadiran mereka.
Makassar, IDN Times - PSM Makassar menjalani BRI Super League 2025/2026 dengan sebuah kekuatan unik yang berpotensi jadi kunci kesuksesan musim ini: "Portuguese Connection". Total tujuh pemain berbahasa Portugis, bersama tiga staf pelatih yang juga berasal dari negara Lusofon (penutur bahasa Portugis).
Kredo "sepak bola adalah bahasa universal" memang kerap terngiang saat membahas bagaimana seorang pesepak bola merantau ribuan kilometer dari negeri asalnya menuju sebuah tempat dengan bahasa berbeda. Tapi, komunikasi adalah kunci untuk menerapkan strategi tanpa hambatan. Dan kesamaan tutur adalah hal mendasar dalam interaksi.
Ada banyak contoh sosok di dunia bal-balan yang mengutamakan bahasa dan komunikasi, salah satunya legenda hidup Real Madrid yakni Zinedine Zidane. Dilansir dari The Mirror pada Oktober 2024, playmaker elegan ini mengaku belum mau melatih klub Liga Inggris meski berkali-kali mendapat tawaran. Alasannya? Ia tak lancar berbahasa Inggris. Pria keturunan Aljazair itu berdalih bahwa pemahaman bahasa secara mendalam amat krusial untuk menyampaikan detail taktik, strategi, dan membangun hubungan personal dengan para pemain.
1. Aloisio Soares (kiri) dan Victor Luiz (kanan) langsung nyetel di lini belakang PSM pada musim lalu

Dengan argumen Zidane, kita bisa memahami bahwa "Portuguese Connection" di PSM Makassar bukan sekadar menyuntikkan semangat joga bonito atau bermain indah ala Brasil. Tujuannya lebih jauh lagi, yakni untuk membangun pengertian taktis dan komunikasi yang kuat.
Tujuh pemain ini terdiri dari enam pemain Brasil dan satu dari Cape Verde, yang tersebar di seluruh sektor. Di lini belakang, ada kapten tim Yuran Fernandes (Cape Verde) dan Aloisio Soares (Brasil) sebagai bek tengah solid serta memiliki insting mencetak gol dari bola mati.
Turut pula Victor Luiz (Brasil), bek kanan dengan atribusi menyerang di atas rata-rata. Pemilik nomor punggung 22 tersebut kerap mengirim ancaman via aksi tusukan dari sisi sayap dan umpan silang akurat. Yuran, Aloisio dan Victor juga sudah bermain bersama sejak musim lalu.
2. Alex Tanque (kiri) dan Lucas Dias (kanan) diharap bisa mendongkrak agresivitas lini depan

Di lini tengah, PSM memiliki dua amunisi anyar yaitu Gledson Paixao (Brasil) sang gelandang bertahan dan Savio Roberto (Brasil) sebagai gelandang serang. Harapan disematkan pada mereka, yakni menjadi jembatan transisi dari pertahanan ke serangan agar berjalan lebih lancar. Terlebih Juku Eja kehilangan sosok playmaker kreatif sejak Wiljan Pluim hengkang.
Masuk sektor penyerangan, winger kanan Lucas Dias (Brasil) dan striker Alex Tanque (Brasil) juga digaet pada bursa transfer awal musim ini. Tujuan mereka direkrut tentu saja untuk membuat lini depan PSM lebih agresif. Musim lalu mereka hanya mencetak total 47 gol dari 34 pertandingan (1,38 gol per laga). Masih kalah subur ketimbang Arema FC yang finis di peringkat 10 dengan catatan 53 gol dalam 34 partai yang dijalani (1,55 gol per laga).
3. Bernardo Tavares (kiri) menjadi otak dan jantung dari "Portuguese Connection" di PSM

Kehadiran mereka tak hanya menambah kualitas teknis di lapangan, tapi juga menciptakan alur komunikasi yang jauh lebih efektif. Bahasa yang sama mempermudah proses adaptasi dan koordinasi, terutama saat pelatih Bernardo Tavares (Portugal) menyampaikan instruksi taktis nan kompleks. Tanpa hambatan bahasa, ia bisa memastikan para pemain asing ini langsung mengerti peran dan tanggung jawab mereka di lapangan.
Tavares memang bertindak sebagai jantung dan otak dari "Portuguese Connection" di PSM. Tapi turut pula pelatih fisik Paulo Renato (Portugal) dan fisioterapis Cadu Nunes (Brasil) memastikan seluruh aspek di luar dan di dalam lapangan selaras dengan visi Tavares. Mulai dari latihan fisik hingga pemulihan cedera.
Faktor kesamaan bahasa jelas akan menjadi keuntungan yang signifikan untuk PSM. Terlebih pemain-pemain dalam "Portuguese Connection" ini menempati seluruh pos penting dalam tim : bek tengah, gelandang serang serta striker.