3 Fakta Menarik Jelang Duel Persita Vs PSM, Juku Eja Masih Seret Gol

Makassar, IDN Times - Pertemuan antara Persita Tangerang dan PSM Makassar di pekan kelima BRI Super League 2025/26 dipastikan akan menjadi pertarungan sengit. Ini lantaran tim sama-sama mengincar kemenangan perdana setelah rentetan hasil negatif.
Laga yang akan digelar di Banten International Stadium, Serang, pada Kamis (11/9/2025) malam ini, disebut sebagai laga "penebus luka" bagi keduanya. Sebagai pengantar, berikut IDN Times merangkum tiga fakta menarik yang menyelimuti duel antara Pendekar Cisadane dan Juku Eja.
1. PSM menangi 5 dari total 9 pertemuan terakhir melawan Persita

Secara statistik, PSM memiliki rekor moncer saat berhadapan dengan Persita. Sejak era Liga 1 musim 2017, kedua tim sudah bertemu sebanyak sembilan kali. Dari pertemuan tersebut, PSM menang sebanyak lima kali. Persita sendiri berhasil menaklukkan Juku Eja sebanyak dua kali, dengan dua pertandingan sisa berakhir imbang.
Tanpa menghitung laga uji coba pramusim pada Juli 2025 lalu yang berakhir imbang 1-1, pertemuan terakhir kedua tim di ajang resmi terjadi pada pekan terakhir BRI Liga 1 2024/2025. Berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare, Persita pulang dengan tangan hampa lantaran dibekuk 1-0 oleh PSM.
2. PSM dan Persita sama-sama belum mengecap kemenangan selama lebih dari 100 hari

Kedua tim bertemu di pertandingan ini dengan catatan yang cukup mengkhawatirkan. Mereka kompak sudah lama tidak merasakan kemenangan di kompetisi resmi. PSM terakhir kali meraih kemenangan di pekan terakhir BRI Liga 1 2024/2025 (23 Mei 2025) atau 111 hari lalu, dengan membekuk Persita.
Sedangkan bagi Persita, kali terakhir meraih tiga poin adalah saat mengalahkan Arema FC dengan skor 3-2 pada 20 April 2025. Dengan demikian, tim asuhan Carlos Pena telah melewati 143 hari tanpa kemenangan. Tentu, mereka akan berjuang keras untuk mengakhiri tren negatif tersebut.
3. Masalah agresivitas lini depan masih menjadi pekerjaan rumah Pasukan Ramang

PSM menghadapi masalah di lini depan. Dalam tiga pertandingan yang sudah dimainkan, anak asuh Bernardo Tavares hanya mampu mencetak total tiga gol, atau rata-rata satu gol per pertandingan. Minimnya produktivitas gol ini menjadi pekerjaan rumah krusial bagi pelatih asal Portugal tersebut. Meski demikian, pertahanan PSM juga cukup solid dengan hanya kebobolan tiga gol juga dalam kurun waktu yang sama.
Partai ini jelas akan menjadi ujian mental dan strategi bagi masing-masing pelatih. Siapa pun yang berhasil memecah kebuntuan dan meraih kemenangan pertama, akan mendapatkan dorongan moral yang sangat berarti.