Profil Bernardo Tavares, dari "Anak Buah" Mourinho ke Gelar Juara Liga 1

02 Okt 2025, 13:25 WIB

Ach. Hidayat Alsair

Pelatih PSM, Bernardo Tavares. (dok. ILeague)

Intinya sih...

Bernardo Tavares memulai karier sebagai pemain sepak bola dan merintis jalan sebagai pelatih sejak usia 17 tahun.
Tavares memiliki pengalaman bekerja di balik layar bersama nama-nama besar di dunia sepak bola, serta merantau ke benua Asia dan Afrika.
Tavares sukses mengakhiri puasa gelar liga PSM Makassar selama 23 tahun pada musim 2022/2023 dan mencapai prestasi di kancah regional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Bernardo Tavares resmi menyudahi kisahnya bersama PSM Makassar. Dalam pengumuman di akun media sosial Instagram pribadinya pada Rabu (1/10/2025) malam, ia menyatakan mundur sebagai pelatih kepala. Masalah finansial yang tak kunjung berakhir jadi pendorong keputusan tersebut.

Kendati demikian, Tavares tetap serang sosok yang berjasa besar dalam berbagai capaian PSM selama beberapa tahun terakhir. Mulai di kancah nasional hingga regional. Berikut ini IDN Times menyajikan profil singkatnya seperti disadur dari berbagai sumber.

1. Mengawali karier sebagai analis performa pemain untuk beberapa pelatih top

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, saat mengunjungi Camp Nou Barcelona pada Mei 2019. (Instagram.com/bernardotavares80)

Lahir di Proença-a-Nova pada 2 Mei 1980, Tavares memulai karier sepak bolanya sebagai pemain di klub lokal kasta kelima, ACD Proença-a-Nova, hingga tahun 2003. Tapi, jauh sebelum gantung sepatu, ia sudah merintis jalan sebagai pelatih sejak usia 17 tahun, menukangi tim junior hingga menjadi asisten manajer klub divisi empat Alcobaça. Tavares akhirnya mengantongi lisensi UEFA Pro pada musim 2013/2014, sebuah bekal penting untuk karier kepelatihan profesionalnya.

Salah satu fakta menarik dalam CV milik Tavares adalah pengalamannya bekerja di balik layar bersama nama-nama besar di dunia sepak bola. Ia pernah membuat laporan analisis performa pemain untuk klub Uniao de Leiria (saat itu ditangani José Mourinho) pada tahun 2001. Tavares juga sempat bekerja sebagai analis untuk figur kondang lainnya, seperti Carlos Queiroz di Real Madrid (2004) dan Paulo Bento di Sporting Lisbon (2008).

2. Mulai merantau di Asia pada tahun 2013, pernah menukangi klub di Maladewa dan Makau

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, saat masih menukangi tim Benfica de Macau pada ajang AFC Cup 2018 (Instagram.com/bernardotavares80)

Tavares memiliki riwayat panjang merantau ke benua Asia dan Afrika. Ia mengawali petualangannya di tahun 2013 sebagai asisten manajer klub Bahrain, Al-Hidd, dan sukses membawa tim itu ke perempat final AFC Cup 2014. Setelahnya, ia sempat menukangi Al-Nahda (Oman), African Lyon FC (Tanzania), New Radiant SC (Maladewa), Benfica de Macau (Makau), Churchill Brothers (India) sebelum akhirnya menangani tim kasta teratas Finlandia yakni IFK Helsinki.

Sejumlah trofi sempat ia raih dalam kurun waktu tahun 2013 hingga 2022. Mulai dari treble winner domestik di Maladewa (Dhivehi Premier League, President's Cup, FA Cup) di tahun 2017 bersama New Radiant SC, ditambah Liga de Elite dan Macau Super Cup bersama Benfica de Macau pada musim 2018.

3. Mengakhiri puasa gelar liga PSM Makassar selama 23 tahun pada musim 2022/2023

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares bersama official PSM Makassar mengangkat trofi juara BRI Liga 1 di Stadion Gelora BJ Habibie, Kabupaten Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU

Tavares diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih baru PSM pada 11 April 2022, luput dari radar rumor media. Sempat disambut dengan keraguan, tapi ia langsung membuktikan kualitasnya. Dalam tiga setengah tahun masa jabatannya, Tavares sukses membangun tim termuda di liga dan mencetak sejarah sebagai jawara BRI Liga 1 2022/2023.

Di tengah keterbatasan finansial, Tavares juga mengukir prestasi di kancah regional, termasuk mencapai babak final AFC Cup 2022/2023 Zona ASEAN dan semifinalis ASEAN Club Championship 2024/2025. Ia bahkan mengklaim PSM di bawah asuhannya menjadi klub Indonesia dengan performa terbaik pada kancah internasional.

Obrigado, Bernardo! Terima kasih banyak atas tiga setengah tahun bersama PSM Makassar!