Pelatih Malut United Hendri Susilo Jadi Best Coach Pekan Pertama Super League

Makassar, IDN Times - Pelatih kepala Malut United, Hendri Susilo, dinobatkan sebagai pelatih terbaik pekan pertama BRI Super League 2025/2026. Penghargaan ini diberikan setelah Hendri sukses memimpin timnya meraih kemenangan 3-1 atas Dewa United, sang runner-up musim ini.
Capaian Hendri Susilo semakin istimewa lantaran ia menjadi satu-satunya pelatih lokal dalam kompetisi musim ini. Di tengah dominasi pelatih asing, ia membuktikan kualitasnya dengan strategi jitu, ditambah kemampuan memadukan para pemain berkualitas.
1. Hendru Susilo disebut sukses memberi warna baru pada permainan Malut United

Seperti dilansir oleh laman resmi I.League pada Rabu kemarin (13/8/2025), Hendri disebut layak menjadi Best Coach lantaran memberi warna baru pada permainan Laskar Kie Raha yang musim lalu mengandalkan skema ofensif. Di tangan pelatih asal Bukittinggi tersebut, Malut United disebut lebih moncer berkat strategi counter attack.
Gawang Banten Warriors jebol tiga kali sebab serangan diawali lewat serangan baik. Dua kali berbuah gol yang dilesakkan oleh Yakob Sayuri serta Ciro Alves, dengan satu berujung penalti David da Silva.
2. Menyesuaikan taktik Laskar Kie Raha untuk membendung serangan Dewa United

Di sisi lain, Yakob Sayuri dan kawan-kawan diinstruksikan fokus pada lini belakang mengingat potensi bahaya yang bisa lahir dari para penyerang Dewa United. Alhasil, mereka hanya bisa menguasai 36 persen aliran bola, dengan kuartet Yance Sayuri - Gustavo Franca - Igor Inocencio - Safrudin Tahar bahu membahu mengawal lini belakang.
Dengan keberadaan para penyerang lincah di lini depan, Malut United bisa memaksimal setiap serangan balik. Mereka melepas 5 shot on target dari 8 percobaan, di mana ada 3 yang berbuah gol.
3. Hendri Susilo memilih merendah, memuji para pemain dan staf kepelatihan

Kendati sukses bersinar di tengah kepungan pelatih asing, coach Hendri memilih merendah. Pujian tetap dilayangkan pada anak asuhnya serta staf kepelatihan yang disebutnya berpean penting dalam membentuk mentalitas tim.
"Memang saya jujur. Saya pelatih biasa saja. Pelatih kampung gitu. Mungkin rezekinya saja yang baik. Tapi saya pikir saya juga enjoy saja. Jadi enggak ada beban," ungkap mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.