TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Pentolan Suporter PSM Hadiri Sarasehan PSSI, Apa yang Dibahas?

Suporter PSM desak penuntasan kasus Tragedi Kanjuruhan

Acara Sarasehan Suporter Indonesia yang digelar oleh PSSI, KONI dan Kemenpora yang berlangsung di Jakarta, Rabu 16 November 2022. (Dok. PSSI.org)

Makassar, IDN Times - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama KONI dan Kemenpora menggelar Sarasehan Suporter Indonesia di Hotel Aston Kartika, Jakarta, Rabu kemarin (16/11/2022). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Ketua Umum KONI Marciano Norman dan Plt. Deputi 4 bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Raden Isnanta.

Dari PSM Makassar sendiri ada tiga pentolan kelompok suporter yang diutus. Mereka yaitu, Presiden The Macz Man Ocha Alim Bachri, Panglima Laskar Ayam Jantan Uki Nugraha atau Daeng Uki, serta Sekretaris Jenderal Red Gank yakni Sadakati Sukma.

1. Penuntasan kasus Tragedi Kanjuruhan tetap jadi agenda utama

Suasana doa bersama dan tabur bunga untuk korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan bersama pemain dan warga pada Senin (3/10/2022). (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Sadakati Sukma menyebut ada beberapa agenda yang dibahas dalam Sarasehan Suporter Indonesia. Semuanya berhubungan dengan Tragedi Kanjuruhan pada awal Oktober silam serta nasib sepak bola yang belum menemui titik terang.

"Di kegiatan ada beberapa poin utama yang menjadi isu diskusi. Di antaranya permintaan penuntasan kasus Kanjuruhan sampai di meja pengadilan serta meminta kelanjutan Liga 1, Liga 2 dan kompetisi lainnya," ungkap pria yang biasa disapa Sadat itu saat dihubungi IDN Times pada Kamis siang (17/11/2022).

Baca Juga: Simalakama Sepak Bola Nasional, Dilema tanpa Titik Terang?

2. Turut pula dibahas tentang proses transformasi lembaga dan perbaikan sistem kompetisi

Acara Sarasehan Suporter Indonesia yang digelar oleh PSSI, KONI dan Kemenpora yang berlangsung di Jakarta, Rabu 16 November 2022. (Dok. PSSI.org)

Selain itu, Sadat dan para kolega juga mendiskusikan sistem pengelolaan sepak bola Indonesia. "Mulai dari transformasi lembaga atau federasi, serta orang-orangnya yang dianggap memperlambat perbaikan sepak bola. Juga tentang mengatur sistem kompetisi yang lebih baik dari seluruh segmen," jelasnya.

Saat ditanya lebih jauh terkait diskusi suporter atas kelanjutan kompetisi, ia menyebut keadilan untuk Aremania tetap yang utama. "Iya, secepatnya setelah kasus Kanjuruhan dituntaskan," jawab Sadat singkat.

Baca Juga: Appi Jadi Direktur PT LIB, Ini Harapan Dua Pentolan Suporter PSM

Berita Terkini Lainnya