Simalakama Sepak Bola Nasional, Dilema tanpa Titik Terang?

Antara jaminan keselamatan serta nasib para pemain

Makassar, IDN Times - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan bahwa kompetisi Liga 1 2022-23 berpotensi dilanjutkan pada 2 Desember mendatang. Ia menyebut opsi ini sebagai hal realistis.

"Mulai besok (hari ini, red.) akan ada proses pengajuan perizinan dan beberapa hari ke depan mungkin ada perkembangan," ujarnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LIB yang berlangsung di Jakarta pada Selasa kemarin (15/11/2022, seperti dilansir ANTARA.

Kasta tertinggi sepak bola Indonesia tersebut memang sudah berhenti sejak 2 Oktober lalu, sehari setelah Tragedi Kanjuruhan dengan korban jiwa mencapai 135 orang.

1. Sejumlah suporter menyoroti rencana melanjutkan liga yang disebut tak etis

Simalakama Sepak Bola Nasional, Dilema tanpa Titik Terang?Suasana doa bersama untuk korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan bersama pemain dan warga pada Senin (3/10/2022). (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Isu tersebut memang sudah bergulir sejak awal pekan lalu. Tapi, sebagian pihak menyebut bahwa permintaan memutar kembali Liga 1 seolah sarat dengan kepentingan komersial. Padahal, suporter baru saja mengalami dan melihat peristiwa nan menyesakkan dada.

"Kalau boleh saya mengibaratkan, Liga 1 ini ibarat sebuah wahana roller coaster yang baru saja rusak parah. Tapi, saat wahana tersebut belum diperbaiki, pengunjung malah sudah diizinkan naik lagi," terang Rey, salah satu figur kelompok suporter PSM 1915, dalam sesi acara diskusi Road to Tribute to PSM, 9 November silam.

2. Jaminan keselamatan suporter dan seluruh pelaku sepak bola tak bisa ditawar lagi

Simalakama Sepak Bola Nasional, Dilema tanpa Titik Terang?Aremania saat melakukan aksi damai di depan Kejari Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Sama seperti tuntutan yang disuarakan banyak kelompok suporter, perlu ada revolusi secara penuh demi memperbaiki tatanan sepak bola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan disebut sebagai momentum tepat untuk menyadarkan suporter terkait haknya dan sebagai unsur penting bagi klub.

"Jadi, apakah langkah melanjutkan liga adalah langkah yang baik? Di saat semua hal belum baik betul, dan kemungkinan besar bisa memicu tragedi serupa kembali terjadi. Selama belum ada perbaikan menyeluruh, agaknya masih berbahaya," imbuh Rey.

3. M Rahmat, winger Bali United, sudah rindu merumput tapi tetap ingin perubahan yang berarti

Simalakama Sepak Bola Nasional, Dilema tanpa Titik Terang?Aksi M Rahmat, winger Bali United, dalam Liga 1 2022-23. (Dok. Ofisial Bali United)

Sementara itu, winger Bali United yakni M Rahmat mengaku sudah kangen kembali merumput. Satu bulan lebih tak bertanding, ia ingin kompetisi segera dilanjutkan dengan sejumlah catatan.

"Sebagai pemain saya hanya berharap yang terbaik untuk kompetisi sepak bola di Indonesia segera terlaksana. Tentunya dengan sistem dan prosedur yang lebih profesional dari sebelumnya," ujar pemain kelahiran Takalar itu seperti dilansir situs resmi klub, Selasa kemarin (15/11/2022).

Ini senada dengan pernyataan resmi Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) pada 4 November silam. Mereka mengatakan bahwa penghentian kompetisi punya efek domino yang kompleks, termasuk pada periuk nasi para pemain. Tapi, senada dengan Rey, jaminan keselamatan bagi seluruh pelaku sepak bola tak bisa ditawar.

4. Kalau liga dilanjutkan, pemain berpotensi didera kelelahan akut akibat jadwal padat

Simalakama Sepak Bola Nasional, Dilema tanpa Titik Terang?Salah satu momen pertandingan BRI Liga 1 2022-23 antara RANS Nusantara FC melawan PSM Makassar di Stadion Pakansari Cibinong, Senin 15 Agustus 2022. (Dok. Ofisial PSM Makassar)

Meski begitu, kalaupun kompetisi tetap dilanjutkan, akan ada efek lain. PT LIB memberi isyarat tetap menargetkan agar musim ini rampung sesuai rencana awal yakni 16 April 2023 dengan format masih tetap kandang-tandang yang padat. Ini membuat masa pemulihan pemain akan berkurang. Ini mengundang rasa khawatir Komisaris Utama PT LIB, Juni Ardianto Rahman.

"Namun, kalau tak berlangsung pada tanggal 2 Desember, akan sangat berat untuk home-away karena waktu pemulihan pemain sangat singkat," jelasnya. Alhasil, opsi kembali memakai format terpusat (bubble to bubble) seperti musim lalu mencuat lagi. Risikonya, pemasukan klub bisa berkurang drastis.

Dengan nasib kompetisi yang belum menentu, serta potensi beragam masalah lain, apakah akan ada titik terang?

Baca Juga: Appi Jadi Direktur PT LIB, Ini Harapan Dua Pentolan Suporter PSM

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya