Isnan Ali, Pesepak Bola Sulsel yang Mengecap Sukses di Tanah Rantau
Empat trofi diraihnya bersama Sriwijaya FC
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil talenta-talenta berbakat sepak bola. Mulai dari era Perserikatan, Galatama, Ligina hingga akhirnya Liga 1. Dari bentangan tujuh dekade tersebut, silih berganti para pemain Sulsel perkenalkan diri di pentas bal-balan nasional.
Dengan predikat gudang pemain berbakat, tak ayal banyak dari mereka memilih merantau sebab kesempatan di tanah orang terbuka lebar. Tak terhitung lagi pesepak bola Sulsel sukses bersama klub-klub selain PSM Makassar. Dan salah satunya yakni Isnan Ali, yang juga jadi pilar penting timnas Indonesia dekade 2000-an.
Lahir di Makassar, 15 September 1979, Isnan Ali sudah gandrung sepak bola sejak masih kecil. Terlebih ia tumbuh saat sang idola, Diego Maradona, masih menyihir dunia dalam balutan seragam klub Napoli. Melihat si buah hati sudah rajin a'golo' (bahasa Makassar untuk main bola), orang tua Isnan mendaftarkannya ke SSB Bangau Putra.
1. Isnan Ali sempat perkuat PSM Junior, sebelum debut sebagai pemain profesional bersama Barito Putera
Cukup lama di SSB, Isnan akhirnya "naik kelas" usai lolos seleksi PSM Junior tahun 1997. Di tahun yang sama, ia membawa Makassar menyabet medali emas cabang olahraga (cabor) sepak bola Porda Sulsel. Hanya setahun bersama PSM Junior, Isnan pindah ke PS Telkom Banjarmasin (1998-1999).
Dilema terjadi, saat PS Telkom Banjarmasin hendak mengikuti kompetisi nasional di Surabaya, Isnan mendapat permintaan memperkuat tim Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalimantan Selatan (Kalsel). Cabor sepak bola PON acapkali jadi ajang para pencari bakat untuk mencari rekrutan baru. Dengan pertimbangan ada karier profesional yang harus didongkrak, Isnan sepakat perkuat Pra-PON Kalsel.
Keputusan ini berbuah manis. Barito Putera merekrutnya pada putaran kedua Ligina 1999/2000. Di usia 21 tahun, Isnan langsung menjadi bek kiri andalan Laskar Antasari yang waktu itu dilatih Daniel Roekito.
Isnan berseragam Barito Putera hingga tahun 2002. Selanjutnya ia merantau ke Tangerang, memperkuat dua tim Divisi Utama dari kota tersebut yakni Persikota (2003-2004) kemudian Persita (2005-2006).
Baca Juga: [KLASIK] Catatan Gemilang Penggawa PSM di Timnas Era 1950-an
Baca Juga: [KLASIK] Memori Sarat Gol Aldo "Dodo" Barreto Bersama PSM Makassar