Gagal Menang Lagi, Apa yang Kurang dari Permainan PSM?
Setumpuk tugas pembenahan sudah menunggu Joop Gall
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - PSM Makassar kembali harus gigit jari lantaran gagal menang. Laga kontra Persik Kediri di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Selasa sore (18/1/2022), berakhir imbang tanpa gol. Satu poin di pekan ke-20 membuat Juku Eja tak bergeming di peringkat 11 klasemen sementara.
Lalu, apa yang salah dari permainan PSM? Pelatih kepala Joop Gall menjabarkan poin-poin evaluasi penting dalam jumpa pers virtual selepas waktu normal.
"Saya pikir pengembangan yang harus kita lakukan adalah fokus pada positioning, cara organisasi ketika hilang bola, dan masih banyak hal yang harus kita tingkatkan," ungkapnya.
Baca Juga: PSM Vs Persik Berakhir Tanpa Gol, Misi Menang Juku Eja Gagal Lagi
1. Joop Gall menyebut pemain PSM cenderung statis saat menguasai bola
Selain itu, ia mengkritik gaya bermain anak asuhnya yang disebut kurang dinamis saat memegang bola. Sepanjang pertandingan, memang terlihat bahwa jarak pemain PSM saling berjauhan. Ini memudahkan tim lawan mudah merebut bola lewat cara pressing atau memotong umpan. Upaya crossing dan umpan lambung kerap tak membuahkan hasil.
"Yang saya lihat di permainan tim saya, pemain-pemain mempersulit rekan setimnya dengan berdiri terlalu statis dan diam (di tempat). Jadi pemain yang memegang bola tidak tahu opsi-opsi yang ia miliki," kata coach Gall.
"Dengan melakukan hal tadi, terlalu statis dan tak memberi opsi, ibarat memberi kado ke lawan kita karena mereka gampang melakukan penjagaan," imbuhnya.
Baca Juga: Demi Jadi Pelatih PSM Makassar, Joop Gall Rela Tak Pulang Kampung