Demi Jadi Pelatih PSM Makassar, Joop Gall Rela Tak Pulang Kampung

Pekerjaan sebagai pelatih Juku Eja sayang dilewatkan

Makassar, IDN Times - Dalam keterangan pers pertamanya sebagai pelatih PSM pada 5 Januari, Joop Gall datang ke Makassar berbekal pengalamannya sebagai pelatih di Belanda, Ukraina dan China. Ia berharap bisa membawa perubahan ke dalam tim yang sedang berjuang di papan tengah.

Sekilas, pemilik nama asli Jacob Freerk Gall itu seolah menegaskan diri sebagai perantau alias journeyman. Pilihan tersebut memang agak berani, terlebih bagi orang yang menghabiskan karier sebagai pemain profesional di Belanda.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Noord pada 14 Januari silam, coach Gall bercerita tentang pilihannya menerima pekerjaan di Indonesia.

1. Regulasi penerbangan jadi penghalang untuk kembali ke Belanda

Demi Jadi Pelatih PSM Makassar, Joop Gall Rela Tak Pulang KampungWasit Thoriq Alkatiri (kanan) memberikan kartu kuning kepada pelatih PSM Makassar Jakob Freerk Gall (kiri) saat pertandingan Liga 1 antara Persebaya Surabaya melawan PSM Makassar di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa

Pada Februari 2021 ia didapuk sebagai asisten manajer bagi Jean Paul van Gastel, sesama Dutchman, di klub Liga Super China, Guangzhou City FC. Pilihan bekerja di luar Eropa membuatnya harus melewatkan banyak hal, termasuk tak hadir saat sang cucu lahir.

Pandemik membuat Gall tak bisa kembali ke Belanda untuk sementara waktu. Ia mengaku bahwa regulasi penerbangan sekarang jadi penghalang terbesar.

"Rasanya tak enak dan menohok. Itulah nasib yang harus di derita ketika dunia berubah, lalu lalu lintas penerbangan jadi kacau sehingga praktis hampir tak ada cara untuk pulang (ke Belanda)," ujarnya seperti dikutip dari laman RTV Noord.

2. Saat Liga Super China 2022 rampung, ia sempat berencana mudik

Demi Jadi Pelatih PSM Makassar, Joop Gall Rela Tak Pulang KampungPelatih kepala PSM Makassar, Joop Gall, dalam jumpa pers virtual jelang laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2021/22 pada Kamis 13 Januari 2022. (Instagram.com/psm_makassar)

Liga Super China musim 2021 baru berakhir pada 4 Januari lalu. Setelah kompetisi rampung, pelatih 58 tahun itu mengaku sempat merencanakan untuk mudik. Apalagi kontraknya di Guangzhou City FC tak diperpanjang. Tapi, tawaran dari PSM sayang untuk dilewatkan.

"Saya tak menjadi jutawan berkat berkat sepak bola, jadi tentu saya amat bergantung pada pekerjaan ini. Dan seperti yang saya katakan tadi, saya juga tak bisa kembali ke Eropa," kata Gall.

Agaknya, ia rindu meracik taktik sebagai nahkoda tim. Terakhir kali ia menjabat sebagai manajer yakni bersama tim divisi lima Belanda, SV DFS, di akhir musim 2018/19.

3. Terkesan dengan sambutan para suporter di Makassar

Demi Jadi Pelatih PSM Makassar, Joop Gall Rela Tak Pulang KampungPelatih kepala PSM Makassar, Joop Gall, saat memimpin sesi latihan tim pada 7 Januari 2022. (Instagram.com/psm_makassar)

Terbang dari Guangzhou, Gall lebih dulu menghabiskan masa 10 hari karantina di Jakarta sebelum ke Makassar untuk memimpin latihan Wiljan Pluim dkk. Ia mengaku terkesan dengan sambutan yang ia terima ketika melangkahkan kaki ke Bosowa Sport Center.

"Suasananya benar-benar ramai. Klub tersebut (PSM) sangat populer di kota ini. Jadi, kemudian ada sekitar 1.000 hingga 1.500 orang datang melihat seperti apa wujud pelatih baru," kata Gall.

Joop Gall sempat masuk sebagai salah satu kandidat pengganti Robert Rene Alberts yang mundur dari PSM pada Januari 2019.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya