TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditekuk Bhayangkara FC, Pelatih PSM Keluhkan Kinerja Wasit

Wiljan Pluim dkk bergeming di peringkat 8 klasemen sementara

ANTARA FOTO/Aprilio Akbar

Makassar, IDN Times - PSM gagal perpanjang catatan apik atas Bhayangkara FC (BFC) sejak musim 2017. Mereka dibekuk dengan skor tipis 3-2 ketika saling jajal di Stadion PTIK Jakarta Selatan dalam lanjutan pekan ke-24 Shopee Liga 1 2019 pada Selasa (29/10) malam.

Bruno Matos jadi aktor antagonis bagi Wiljan Pluim dkk melalui sepasang golnya yang mengoyak gawang Rivky Mokodompit pada menit ke-52 dan ke-65. Sementara sang kapten tim BFC, Lee Yoo-joon, membuka angka untuk tuan rumah saat laga baru berusia enam menit. PSM hanya sanggup perkecil defisit angka lewat sundulan Rizky Pellu (35') dan sepakan Ferdinand Sinaga (86').

Sejatinya, PSM justru lebih agresif. Mereka menguasai 58 persen penguasaan bola dan menciptakan 7 peluang. Sedangkan BFC hanya kebagian ball possessions sebanyak 42 persen serta 4 tembakan.

Baca Juga: Dibekuk 3-2, PSM Gagal Petik Kemenangan Atas Bhayangkara FC

1. Selepas pertandingan, pelatih kepala PSM, Darije Kalezic mempertanyakan sejumlah keputusan wasit

ANTARA FOTO/Aprilio Akbar

Dalam sesi jumpa pers setelah waktu normal rampung, pelatih kepala PSM, Darije Kalezic mempertanyakan kinerja wasit Yeni Krisdianto selaku pengadil di lapangan. "Lihat berapa banyak tendangan bebas dan lemparan ke dalam (yang diberikan kepada Bhayangkara) di area 60 meter kami," kata dia, seperti dilansir oleh laman kantor berita Antara.

Salah satu contoh dari 'kejanggalan' dari sudut pandangnya adalah bola tendangan Herman Dzumafo yang mengenai dada sang penyerang BFC kemudian keluar lapangan. Bola yang seharusnya jadi milik PSM malah diberikan kepada sang lawan.

Namun perihal apakah surat protes akan dilayangkan ke PSSI, coach Kalezic masih abu-abu. "Saya akan mengajukan keluhan dan mengirim surat kepada PSSI, jika saya percaya mereka akan melakukan sesuatu tentang hal itu," jawab pelatih yang cukup lama malang melintang di Eredivisie Belanda tersebut.

2. Juru taktik Bhayangkara FC, Paul Munster, memuji penampilan penyerang Bruno Matos yang mengemas sepasang gol

ANTARA FOTO/Aprilio Akbar

Dalam kesempatan terpisah, Paul Munster menyebut tudingan yang dilontarkan Darije Kalezic sebagai hal yang aneh. "Kami malah tak mendapatkan keuntungan apapun dari wasit," tegas Paul. Menilik statistik, jumlah pelanggaran yang dilakukan kedua tim hanya berbeda tipis. BFC sebanyak 16 kali sementara PSM dengan 15 fouls.

Eks pelatih Timnas Vanuatu tersebut turut memberi contoh salah satu kejadian yang merugikan The Guardian sepanjang 90 menit. Dalam beberapa kesempatan, gelandang Teuku Muhammad Ichsan harus berduel dengan striker PSM, Amido Balde, yang berperawakan jangkung. Namun keputusan atas pelanggaran selalu menguntungkan sang tamu.

Coach Paul turut menyematkan pujian kepada Bruno Matos yang sukses mengemas dua gol. "Bagus juga gol (Matos) itu tercipta saat pertandingan kami disiarkan secara langsung di televisi, sebab jika tidak, tidak seorang pun akan mempercayainya," selorohnya saat mengomentari gol kedua sang Brasileiro.

Baca Juga: Jalan Panjang PSM Makassar dalam Merajai Sepak Bola Indonesia

Berita Terkini Lainnya