Mengingat Kembali Skuad Utama PSM Makassar Satu Dekade Silam

Mulai dari Deny Marsel, Goran Subara, hingga Andi Oddang

Makassar, IDN Times - Tepat satu dekade silam, PSM Makassar mengalami dua fase getir. Di putaran kedua ISL 2009/10, mereka berjuang sekuat tenaga untuk lepas dari zona degradasi. Untung saja, tangan dingin mendiang Tumpak Sihite sukses menyeret Juku Eja keluar dari ancaman turun kasta.

Jelang putaran pertama ISL 2010/11 rampung, manajemen PSM memutuskan menyeberang ke liga tandingan Indonesia Premier League. Ini adalah bentuk protes atas jalannya kompetisi yang dianggap jauh dari kata profesional. Tim pun guncang. Padahal, PSM --di bawah asuhan Robert Rene Alberts-- duduk di peringkat kedua klasemen sementara hingga pekan ke-14.

Tahun 2010 memang penuh getir, namun kita tak boleh melupakan para pemain yang mengalami langsung gonjang-ganjing tersebut. Berikut IDN Times mengajak pembaca mengingat kembali seluruh pemain utama Pasukan Ramang pada tahun tersebut.

Baca Juga: Catat Nih, Susunan Tim Pelatih PSM Makassar untuk Musim 2020

1. Kiper : Ada Deny Marcel dan Herman Batak

Mengingat Kembali Skuad Utama PSM Makassar Satu Dekade SilamANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Deny Marcel : Didapuk sebagai kiper utama untuk ISL musim 2009/10, setengah musim ISL 2010/11, dan IPL 2011. Sosok jangkung kelahiran Balikpapan, 24 Februari 1983 tersebut sempat membela Persim Maros (2006) dan Persebaya Surabaya (2009/10). Usai gantung sarung tangan pada akhir musim 2017, Deny dipercaya sebagai pelatih kiper PSM U-19 (2018) dan PSM U-20 (2019).

Herman Batak : Pelapis Deny Marsel ini juga sudah pensiun dari dunia sepak bola. Kiper kelahiran Medan, 16 Mei 1983 itu hanya semusim memperkuat PSM. Herman hijrah ke Persiram Raja Ampat (2011/12) dan Deltras Sidoarjo (2012-2014). Saat FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan PSSI pada 2015, Herman banting setir menjadi sekuriti demi menyambung hidup keluarga kecilnya.

2. Belakang : Duet palang pintu Subara - Triasdi

Mengingat Kembali Skuad Utama PSM Makassar Satu Dekade SilamANTARA FOTO/Wihdan Hidayat

Supriyono Salimin : Supriyono mengikuti langkah Deny Marcel yang hijrah dari Persebaya ke PSM jelang kompetisi ISL 2010/11. Bek kanan kelahiran Semarang, 10 Agustus 1981 tersebut hanya setengah musim di Makassar. Saat PSM pindah ke IPL, Supriyono urut hijrah ke Persisam Putra Samrinda dan berseragam oranye selama dua musim. Usai pensiun pada 2018, alumnus program Primavera tersebut menjadi pelatih Persipan Pandeglang (Banten).

Fadly Hariri : Pemain kelahiran Medan, 16 Maret 1985 ini adalah pelapis Supriyono. Fadly ternyata sudah gantung sepatu sejak 2012, di usia emas yakni 27 tahun. Pengalaman religius dan mandeknya gaji (saat itu berseragam PSMS) jadi dua alasan utama pensiun lebih cepat. Kini, sosok 33 tahun tersebut menjadi pemilik showroom mobil di kota Medan.

Goran Subara : PSM memang punya cerita panjang dengan bek asal Australia. Salah satunya yakni Goran Subara. Didatangkan dari klub Singapura, Gombak United, pada usia 23 tahun, Goran tampil sebagai benteng kokoh di lini belakang. Namun ia hanya semusim di Indonesia. Goran menyeberang ke sejumlah klub Singapura dan Thailand. Kabar terakhir? Ia pulang kampung dan memperkuat klub divisi tiga Australia, Bonnyrigg White Eagles FC, sejak tahun 2018.

Djayusman Triasdi : Tandem Goran ini tak pernah absen mengawal lini belakang PSM. Lahir di Makassar, 22 Agustus 1988, Djayusman menjadi salah satu pemain muda yang mencuat pada akhir dekade 2000-an. Kembali mengabdi untuk PSM pada ISL 2013/14, Djayusman kembali bertualang ke sejumlah klub Jawa Timur. Terakhir ia memperkuat PS Mojokerto Putra di Liga 2 2018.

Faturrahman : Bek kiri lincah ini juga menjadi salah satu penggawa muda PSM yang mencuat di akhir dekade 2000-an. Namun selepas musim 2010/11, ia silih berganti memperkuat beberapa tim lain seperti Mitra Kukar, Persela Lamongan dan Sriwijaya FC. Sempat kembali berseragam merah marun pada Liga 1 2017, pria kelahiran Makassar, 16 Agustus 1984 itu menjadi bagian dari Barito Putera musim lalu.

Satrio Syam : Salah satu bek kiri yang sudah malang melintang ke sejumlah klub besar. Meski lahir di Makassar pada 1 Oktober 1986, Satrio Syam mulai meniti karier sebagai pemain sepak bola bersama PSMS Medan di musim 2008/09. Cedera lutut kambuhan memaksanya pensiun pada akhir musim 2017. Saat ini ia menjadi sales marketing sebuah perusahaan mobil di kota kelahirannya.

3. Tengah : Ingat trio Tarkas - Jules Basile - Mitrovic?

Mengingat Kembali Skuad Utama PSM Makassar Satu Dekade SilamANTARA FOTO/Yusran Uccang

Hendra Ridwan : Putra asli Makassar yang masuk dalam skema Robert Rene Alberts. Mengawali karier senior bersama Persim Maros (2006), gelandang kelahiran 1 Desember 1985 itu hanya setengah musim bersama PSM. Hendra kemudian bertualang ke Arema, Persib, Mitra Kukar, dan Borneo FC. Di usia 34 tahun, gelandang bertahan ini masih merumput. Ia bergabung dengan klub Liga 2, Sriwijaya FC, di pertengahan musim 2019.

Diva Tarkas : Salah satu pemain lokal yang mencuat di akhir dekade 2000-an. Gelandang serba bisa berdarah Maros-Enrekang ini menjadi penggawa PSM dari tahun 2007 hingga 2011. Setelahnya? Pria kelahiran 30 November 1987 tersebut hijrah ke Persijap Jepara dan Persis Solo. Diva Tarkas kini menjadi pelatih salah satu SSB di kota Maros, dan masih bermain kendati hanya di level tarkam.

Jules Basile Onambele : Gelandang berpaspor Kamerun ini direkrut dari Persegres Gresik. Ban kapten sempat tersemat di lengan kanannya sepanjang setengah musim. Namun ia terpaksa absen cukup lama akibat cedera lutut. Pada akhir 2015 silam, Jules diketahui bermain dalam turnamen tarkam di Boyolali, Jawa Tengah. Kini, pria kelahiran 11 April 1982 tersebut menetap di Surabaya.

Srecko Mitrovic : Gelandang serang jangkung asal Australia ini menjadi pengawal lini tengah PSM selama dua musim (2010-2012). Tampil 32 kali, Mitrovic berhasil memborong enam gol. Pemain berdarah Serbia itu hengkang jelang ke Deltras jelang musim 2012/13, lalu merantau ke Malaysia dan Singapura. Sempat merumput di klub divisi tiga Serbia, FK Radnicki Sremska Mitrovica (2018), Mitrovic kini bermain untuk klub divisi tiga Australia yakni Geelong SC.

Aditya Putra Dewa : Nah, Aditya adalah pemain muda yang diorbitkan Robert pada masa bakti pertamanya untuk PSM. Bisa bermain sebagai bek atau gelandang kiri, pemain kelahiran Makassar, 11 Juni 1990 ini berseragam PSM hingga tahun 2013. Tiga tahun terakhir dihabiskan pria 29 tahun itu dengan memperkuat sejumlah klub Liga 2 seperti 757 Kepri Jaya, Madura Utama, Martapura FC, PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta. Untuk musim 2020, Aditya berlabuh ke Klub Liga 1 yakni Persikabo Bogor.

4. Depan : Milik Andi Oddang sepenuhnya

Mengingat Kembali Skuad Utama PSM Makassar Satu Dekade SilamANTARA FOTO/Arief Prioyono

Richard Anoure Obiora : Tampil moncer bersama Sriwijaya FC dari Ligina 2007 hingga ISL 2009/10, Anoure Obiora langsung direkrut oleh PSM jelang ISL 2010/11 dimulai. Namun, kebersamaan hanya bertahan setengah musim. Obiora gagal mencetak sebiji gol pun dari 10 kali tampil. Sempat merumput di Inggris dan India, tidak diketahui pasti kabar terkini ujung tombak kelahiran Nigeria, 4 April 1986 tersebut.

Marwan Sayedeh : Tampil penuh determinasi bersama Pelita Jaya semusim sebelumnya, Marwan Sayedeh direkrut oleh PSM Makassar. Saat Anoure Obiora tampil kurang mengilap, penyerang berpaspor Suriah tersebut jadi mesin gol utama PSM. Dari 32 kali tampil di ISL dan IPL, pria kelahiran Latakia, 5 Oktober 1986 tersebut menyumbang 17 gol. Kini, Marwan tinggal di Jakarta dan berkecimpung di dunia bisnis apparel rintisannya yang dinamai MAR 10.

M Rahmat : Di ISL 2010/11, M Rahmat hanya berperan sebagai pelapis di winger kiri. Namun, namanya baru mencuat dalam gelaran IPL 2011. Pemilik nama asli Rahmat Syamsuddin Leo tersebut menjadi bagian dari trisula bersama Marwan Sayadeh dan Andi Oddang. Setelah memperkuat PSM selama satu dekade, pria kelahiran Takalar, 28 Mei 1988 tersebut menerima pinangan Bali United jelang musim 2020.

Andi Oddang : Untuk nama para striker lokal, Andi Oddang layak disebut sebagai salah satu yang terbaik. Pria kelahiran 16 September 1977 tersebut sudah hilir mudik ke Sriwijaya FC, Persekabpas Pasuruan serta Persebaya sebelum akhirnya "pulang kampung" jelang ISL 2010/11. Andi Oddang tetap bersama PSM hingga pensiun. Kini, pria 42 tahun tersebut lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga di kampung halamannya, yakni Jeneponto.

Baca Juga: 3 Pemain Anyar Lengkapi Skuad Utuh PSM Makassar Arungi Musim 2020

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya