Dijatuhi Sanksi Rp100 Juta, PSM Sayangkan PSSI Minim Teguran Langsung

Masukan telah disampaikan ie Sekjen PSSI Yunus Nusi

Makassar, IDN Times - Komite Disiplin (Komdis) PSSI kembali "beraksi." Melalui rilis di situs resminya pada Rabu kemarin (20/10/2021), mereka menjatuhkan hukuman pada tujuh klub peserta BRI Liga 1 2021/22 plus tiga pemain. Salah satunya yakni PSM Makassar.

Lewat sidang Komdis dari 8 September hingga 11 Oktober 2021, kubu Juku Eja dijatuhi sanksi denda mencapai Rp100 juta, atau masing-masing Rp50 juta dari dua hukuman.

Pertama, lantaran waktu kick off laga kontra Madura United yang terlambat (pekan kedua). Kedua, sebab PSM mengantongi lima kartu kuning kala menang 3-1 atas Persebaya di pekan ketiga.

1. PSM menyebut pihaknya tak langsung mendapat teguran di lapangan kala berjumpa Madura United

Dijatuhi Sanksi Rp100 Juta, PSM Sayangkan PSSI Minim Teguran LangsungPesepak bola Madura United FC Hugo Gomes Dos Santos Silva (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Erwin Gutawa (kiri) dalam lanjutan Liga 1 2021-2022 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (12/9/2021). Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Lantas seperti apa respons Juku Eja? Mewakili pihak manajemen, Asisten Manajer PSM Syahrir Nawir Nur sedikit menyayangkan putusan Komdis terkait keterlambatan waktu kick off. Mereka pun telah menyampaikan hal tersebut saat pertemuan manajer Liga 1 dengan PSSI pada Rabu kemarin.

"Seharusnya ada komunikasi atau setidaknya teguran lisan kepada kami saat di lapangan, tidak langsung menjatuhkan hukuman," ujar Riri, sapaan akrabnya, saat dihubungi IDN Times pada Kamis sore (21/10/2021).

"Tapi alhamdulillah sudah direspons dan dicatat oleh Pak Sekjen PSSI (Yunus Nusi, red.) pada saat itu untuk didiskusikan dengan pihak Komdis," imbuhnya.

2. Masukan agar perangkat pertandingan lebih responsif

Dijatuhi Sanksi Rp100 Juta, PSM Sayangkan PSSI Minim Teguran LangsungPlt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam sebuah pertemuan. (Dok. PSSI)

Keputusan Komdis PSSI bernomor 004/S1/SK/KD-PSSI/IX/2021 dan 007/S1/SK/KD-PSSI/IX/2021 tersebut tak bisa diajukan banding. Alhasil, manajemen PSM menerimanya dengan legawa. Tapi, mereka tetap meminta ada komunikasi yang harus dibangun pihak induk sepak bola nasional lebih dulu.

"Suratnya bersifat Tidak Dapat Dibanding. Jadi kami patuh dan taat pada PSSI. Hanya penyampaian kami, agar supaya ada perbaikan ke depan (perihal komunikasi, red.)," pungkas Riri.

Sementara untuk perkara hujan disiplin, agaknya pelatih Milomir Seslija telah meminta pemainnya lebih hati-hati selepas menekuk Bajul Ijo. Dari pekan keempat hingga tujuh, total cuma ada tujuh kartu kuning yang dikantongi atau rata-rata 1,75 per laga.

Baca Juga: Lolos Penilaian, PSM Makassar Kembali Kantongi Lisensi Klub AFC

3. Bersama PSM, PSS Sleman juga mendapat hukuman denda terbanyak

Dijatuhi Sanksi Rp100 Juta, PSM Sayangkan PSSI Minim Teguran LangsungPesepak bola PSS Sleman Mario Maslac (tengah) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Arema FC. (ANTARA FOTO/Yulius Satria WIjaya)

Tiga tim Liga 1 lain juga mendapat hukuman serupa lantaran telat sepak mula. Ada PSS Sleman yang melakukannya dua kali, Madura United (juga di laga pekan kedua kontra PSM) serta Persela Lamongan.

PSS dan PSM jadi pengoleksi sanksi denda terbanyak, dengan total mencapai Rp100 juta rupiah. Tak cuma klub, ada tiga pemain turut diberi sanksi individual.

Pertama yakni Jayus Hariono (Arema FC), atas kartu merah yang ia kantongi kala bersua PSM di pekan pembuka. Kemudian ada Leonard Tupamahu (Bali United) dan Rizky Ridho Ramadhani (Persebaya).

Baca Juga: Jumpa Borneo FC, Pelatih PSM Minta Pemainnya Tak Terlena

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya