TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Tarung Derajat Sulsel Tak Capai Target di PON Papua

Sulsel harus puas dengan dua medali perak dan satu perunggu

Para atlit Tarung Derajat asal Provinsi Sulawesi Selatan sedang mengikuti nomor Seni Gerak-Getar Campuran yang berlangsung di GOR Eme Neme Yauware Mimika. Senin (11/10/2021). PB PON XX PAPUA/Faisal Adrian

Makassar, IDN Times - Tim tarung derajat Sulawesi Selatan gagal mencapai target di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Sebab mereka tidak membawa pulang medali emas

"Target kita dua emas, tetapi harus puas dengan dua perak dan satu perunggu," kata pelatih tarung derejat Sulsel Umar Sukmara dikutip dari Antara, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga: Selamat! Sulsel Kawinkan Medali Emas Karate di PON Papua

1. Medali dari nomor seni gerak

Tim atlet tarung derajat Sulawesi Selatan, yaitu: Novri, Najla dan M Fairul mengikuti nomor seni gerak gharang putra Tarung Derajat PON XX Papua di GSG Eme Neme Yauware, Mimika, Minggu (10/10/2021). PB PON XX PAPUA/Rommy Pujianto

Tiga medali yang didapatkan tim tarung derajat Sulsel semua dari nomor seni gerak. Dua medali perak masing-masing didapatkan Muhlis/Nasran/Muh Fairul di nomor seni gerak bertahan menyerang putra serta Muhlis/Muh Fairul/Gita Mawarni/Yuyun Yuliani di nomor seni gerak tarung campuran.

Satu medali perunggu didapatkan Muhlis/Nasran di nomor gerak tarung berpasangan putra. Umar mengatakan para atlet tarung derajat Sulsel sudah mengerahkan kemampuan terbaiknya.

2. Kurangnya jadwal uji coba dianggap mempengaruhi penampilan

Tim putra Tarung Derajat asal Sulawaesi Selatan (Muhlis dan Nasran) di nomor seni gerak gerak tarung dalam babak final di PON XX Papua 2021 yang bertempat di GSG Eme Neme Yauware, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (12/10/2021). Foto: PB PON XX Papua/Peksi Cahyo

Umar mengatakan ada sejumlah hal yang menjadi bahan evaluasi soal capaian tim tarung derajat Sulsel di PON Papua. Di antaranya terkait fasilitas latihan yang harus segera dilengkapi. Selain itu atlet harus memperbanyak uji coba, sebab kurangnya jam terbang dianggap membuat penampilan mereka kurang maksimal.

"Saya jalankan program latihan, tapi bagaimana saya bisa lihat hasilnya kalau tidak ada try out, di situ akan saya evaluasi kekurangannya," kata Umar.

"Try out-nya harus minimal dengan provinsi lain yang punya banyak petarung bagus-bagus, sehingga saya sebagai pelatih bisa mengevaluasi, kekurangan atlet di mana dan sekaligus lebih mengembangkan lagi kelebihan-kelebihan atlet, baik dari segi fisik, teknik, maupun mental juang. Dengan begitu, pelatih merasa yakin ketika atlet tampil di kejuaraan," dia menambahkan.

Baca Juga: PON XX Papua: Sulsel Tambah Satu Medali Emas lewat Kempo

Berita Terkini Lainnya