Petinju dari 11 Provinsi Unjuk Gigi di Wali Kota Cup Makassar 

Digelar kali kedua setelah tahun 2017

Makassar, IDN Times - Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan menggelar kejuaraan tinju Wali Kota Cup Makassar II, pada 12-16 Februari 2019. Kejuaraan digelar pada arena ‘indoor’, Balai Prajurit M Jusuf Makassar.

Kejuaraan ini merupakan hajatan kedua, setelah pertama kali digelar pada tahun 2017 di arena terbuka Pantai Losari Makassar. Panitia menargetkan Wali Kota Cup diikuti setidaknya 200 peserta dari sebelas provinsi dan bisa bebas disaksikan masyarakat umum. 

“Wali Kota Cup yang mengundang peserta dari luar provinsi terakhir digelar tahun 1995. Baru kembali di tahun ini kita laksanakan seperti itu. Kami optimistis bisa mempersembahkan yang terbaik melalui kejuaraan ini,” kata Ketua Panitia Muhammad Tawing pada konferensi pers di Makassar, Jumat (25/1).

1. Kontingen dari sepuluh provinsi pastikan hadir

Petinju dari 11 Provinsi Unjuk Gigi di Wali Kota Cup Makassar ANTARA FOTO/INASGOC/Wendra Ajistyatama/RAV/18

Panitia Wali Kota Cup Makassar II sejauh ini telah mengkonfirmasi kehadiran petinju dari sepuluh provinsi. Selain Sulsel, kontingen berasal dari Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Bali.

Selain luar provinsi, panitia juga mengundang Pengurus Kota dan Pengurus Kabupaten Pertina se-Sulsel untuk ambil bagian. Sejauh ini sudah ada 117 petinju yang telah mendaftarkan diri. Elyas Pical didatangkan untuk memotivasi peserta serta menggelar coaching clinic.

“Sementara menunggu konfirmasi kontingen Nusa Tenggara Timur, karena kita telat mengirim undangan,” kata Tawing.

2. Pertandingkan 20 kelas berbeda

Petinju dari 11 Provinsi Unjuk Gigi di Wali Kota Cup Makassar ANTARA FOTO INASGOC/Ari Bowo Sucipto/RAV/18

Kejuaraan tinju Wali Kota Cup Makassar II mempertandingkan 20 kelas menurut berat badan. Kelas terbagi dalam tiga kategori besar, masing-masing delapan kelas Elite Man, enam kelas Elite Woman, dan enam kelas Youth Boys.

Panitia mengalokasikan waktu lima hari untuk menyelesaikan seluruh pertandingan, dengan perkiraan peserta mendekati 300 petinju. Sebab sebagai perbandingan, kejuaraan pertama digelar empat hari dengan 202 peserta.

“Kami menanggung biaya transportasi dan akomodasi peserta selama di Makassar,” ujar Tawing.

3. Pertandingan menggunakan sistem perhitungan digital

Petinju dari 11 Provinsi Unjuk Gigi di Wali Kota Cup Makassar ANTARA FOTO/ INASGOC/Gino F Hadi/RAV/18

Ketua Pengprov Pertina Sulsel Adi Rasyid Ali menjelaskan perbedaan Wali Kota Cup II dengan kejuaraan tinju amatir lain di Indonesia. Kejuaraan kali ini menggunakan sistem perhitungan skor dengan alat digital agar lebih presisi dan objektif.

Alat digital khusus didatangkan dari Malaysia, sebab belum banyak beredar di Indonesia. Perangkat tersebut beserta operatornya akan tiba satu hari sebelum kejuaran dimulai.

“Kita betul-betul berharap kejuaraan tinju ini menjadi pilot project bagi seluruh pertandingan yang dilaksanakan Pertina di seluruh Indonesia,” kata Adi.

4. Jadi ajang pemanasan sebelum Pra-PON 2020

Petinju dari 11 Provinsi Unjuk Gigi di Wali Kota Cup Makassar ANTARA FOTO /INASGOC/Ari Bowo Sucipto/RAV/18

Wali Kota Cup Makassar II, kata Adi, jadi ajang yang strategis bagi kontingen tinju daerah. Sebab digelar jelang Pra PON 2019. Setiap daerah akan menjajal kemampuan atletnya sebagai bagian seleksi menuju ajang kualifikasi sebelum PON 2020 di Papua. Tak terkecuali bagi Pertina Sulsel.

“Tim Sulsel akan penjajakan seleksi. Wali Kota Cup jadi panggung untuk pertunjukan fisik fan teknik. Persiapan, apakah kita sudah oke, apakah kita mampu merajai semua kelas,” ujar Adi.

“Jelang Pra PON, tidak gampang mengirim petinju keluar, apalagi di tengah hariga tiket pesawat yang luar biasa mahal. Tapi ada 11 provinsi yang siap, artinya Makassar dapat kepercayaan penuh sebagai tuan rumah,” dia melanjutkan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya