Embat Duit Rp10 Miliar, Dua Penipu di Makassar Dijerat Pasal Berlapis

Keduanya menipu dengan modus arisan online

Makassar, IDN Times - Tim penyidik Dirkrimsus Polda Sulawesi Selatan menjerat dua tersangka penipuan bermodus investasi arisan online di Makassar dengan pasal berlapis. Kedua tersangka itu masing-masing Kelvina Laurens (34) dan Weni (40).

Direktur Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Agustinus B Pangaribuan menyebut pasal yang disangkakan keduanya adalah, Pasal 45 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perbankan, juncto Pasal 23 UU ITE dan juncto pasal 372, 378 KUHPidana.

“Ini kita pakai tiga undang-undang. Pasal berlapis, sesuai dengan perannya masing-masing dalam perkara ini,” tegas Agustinus dalam ekspos di kantornya, Jumat (6/12).

1. Satu jaringan bisnis, keduanya berperan merekrut korban berbeda daerah

Embat Duit Rp10 Miliar, Dua Penipu di Makassar Dijerat Pasal BerlapisDua tersangka penipuan bermodus investasi arisan online dalam ekspos di Mako Polda Sulsel, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Berdasarkan hasil pendalaman perkara, keduanya disebutkan tergabung dalam satu jaringan yang sama. Mereka merekrut korban untuk bergabung dengan modus iming-iming keuntungan berlipat ganda dari setiap uang yang disetorkan. Keuntungan yang didapatkan berkisar Rp5 hingga Rp10 juta.

Keuntungan dijanjikan kepada korban bisa didapatkan setiap 14 hari setelah dana yang disetorkan diterima melalui rekening masing-masing pelaku. Tersangka Kelvina Laurens merekrut korban yang ada di sekitar wilayah kota Makassar. Sementara Weni, merekrut korban dari luar Makassar, khususnya di daerah tempat tinggalnya di Samarinda, Kalimantan Timur. “Tapi kita masih dalami lagi seperti apa mereka ini peran yang lebih detailnya,” kata Agustinus.

2. Jumlah kerugian korban bertambah dari Rp6 miliar menjadi Rp10 miliar

Embat Duit Rp10 Miliar, Dua Penipu di Makassar Dijerat Pasal BerlapisDua tersangka penipuan bermodus investasi arisan online dalam ekspos di Mako Polda Sulsel, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Saat ini Polda Sulsel mendata sekitar 150 orang korban yang tertipu modus arisan online. 51 orang di antaranya tersebar di berbagai lokasi di Kota Makassar. Sisanya, ada yang berasal dari luar daerah. Pascapenerimaan laporan pada Senin (2/12) lalu, petugas mencatat kerugian korban mencapai Rp6 miliar.

Belakangan setelah dilakukan pendalaman dan pengembangan lebih lanjut, kerugian yang diderita sejumlah korban mencapai Rp10 miliar. Taksiran itu, kata Agustinus masih sementara, mengingat masih terdapat sejumlah aset pribadi tersangka yang belum masuk di dalam hitungan.

“Kita duga karena kerugian kan banyak, pasti aset-aset itu akan kita telusuri dulu apakah masuk dalam kerugian korban juga atau bagaimana, kita akan cek dulu,” terangnya.

Baca Juga: Penipuan Arisan Online, 2 Orang di Makassar Gasak Duit Rp10 Miliar

3. Polda berkoordinasi dengan PPATK untuk penentuan status penambahan pasal

Embat Duit Rp10 Miliar, Dua Penipu di Makassar Dijerat Pasal BerlapisDua tersangka penipuan bermodus investasi arisan online dalam ekspos di Mako Polda Sulsel, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Kedua pelaku penipuan diamankan setelah pihak Polda Sulsel menampung laporan dari ratusan orang yang diketahui menjadi korban dalam bisnis tersebut. Kelvina Laurens diamankan di tempat tinggalnya di salah satu lokasi di Kota Makassar. Sehari setelahnya, petugas kemudian melakukan pengembangan dan menangkap Weni di kampung halamannya di daerah Samarinda, Kalimantan Timur.

Uang miliaran rupiah itu digunakan oleh tersangka untuk keperluan pribadi. Kerugian yang dialami para korban juga disebutkan bervariasi. Mulai dari Rp50 hingga Rp800 juta. Para korban tergiur karena iming-iming keuntungan yang didapatkan setelah menyetor uang. Bisnis tipu-tipu ini telah dilakoni tersangka sejak Mei 2019 lalu.

Selain menahan kedua tersangka, pihak Polda Sulsel juga sementara berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Sulsel untuk menentukan apakah perbuatan keduanya masuk dalam kategori Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atau tidak.

“Kita akan kenakan juga dengan pasal itu (TPPU) tapi tunggu hasil koordinasi dulu. Kalau sudah cocok, sesuai baru kita terapkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Korban Penipuan Arisan Online di Makassar Jadi 150 Orang

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya