Dampak COVID-19, Kantor PW Muhammadiyah Sulsel Lockdown

Kebijakan berlaku dari 14 hingga 27 Januari

Makassar, IDN Times - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, mengambil kebijakan penghentian sementara aktivitas berkantor. Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran dengan Nomor.01/EDR/II.0/D/2020. Surat ditandatangani langsung Ketua Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse dan Sekretarisnya, Prof Irwan Akib, Rabu (13/1/2021).

"PWM Sulsel menyikapi perkembangan COVID-19 yang semakin meningkat di Sulsel terkhusus di Kota Makassar. Maka PWM mengeluarkan kebijakan lockdown dan bekerja dari rumah," kata Ambo kepada jurnalis dalam rilisnya, Rabu, petang.

1. Kantor Muhammadiyah Sulsel lockdown selama dua pekan

Dampak COVID-19, Kantor PW Muhammadiyah Sulsel LockdownIlustrasi Logo Muhammadiyah (Website/muhammadiyah.or.id)

Pengurus PWM Sulsel mengambil kebijakan lockdown sebagai upaya menghentikan laju penularan virus di lingkup kantor. Kantor yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan 10, Kecamatan Tamanarea, Kota Makassar bakal lockdown selama dua pekan. Tepatnya, mulai Kamis, 14 hingga 27 Januari. Surat edaran menyertakan tiga poin penting. Umumnya soal langkah pencegahan penularan virus.

"Tidak diperkenankan ada aktivitas di Pusdam atau kantor PWM Sulsel, baik yang dilakukan pimpinan, pengurus majelis dan lembaga, organisasi otonom dan staff sekretariat," bunyi poin pertama dari surat edaran tersebut.

2. Proses administrasi dilaksanakan secara daring

Dampak COVID-19, Kantor PW Muhammadiyah Sulsel LockdownIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Poin kedua, menyoal pelayanan administrasi seperti surat menyurat. Prosesnya wajib dilakukan secara daring dengan komunikasi langsung ke sekretaris eksekutif PWM Sulsel. Ketiga, mengimbau kepada pengurus majelis dan lembaga organisasi otonom dan sekretariat untuk menghindari kerumunan selama lockdown.

"Edaran ini bagian dari munajat kepada Allah Azza wa Jalla, semoga COVID-19 (ujian) ini segera berlalu dan kehidupan normal kembali di lingkungan kantor pada khususnya dan interaksi kemasyarakatan secara umum," ungkap Ambo.

Baca Juga: Tiga Daerah di Sulsel Jadi Prioritas Distribusi Awal Vaksin COVID-19

3. Kasus COVID-19 di Sulsel bertambah

Dampak COVID-19, Kantor PW Muhammadiyah Sulsel LockdownIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Merujuk dalam data Satgas Penanganan COVID-19 hingga Selasa, 12 Januari, ada penambahan 637 kasus baru di Sulsel dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu membuat total jumlah kasus COVID-19 di Sulsel kini mencapai 37.766 kasus terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 19 Maret 2020.

Meski terjadi penambahan kasus baru positif COVID-19, terdapat pula penambahan pasien sembuh dari COVID-19. Dalam data tersebut, ada penambahan 594 pasien COVID-19 yang sembuh. Dengan demikian, total pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh sampai saat ini berjumlah 32.817 orang sejak awal pandemik. 

Akan tetapi, dalam waktu 24 jam terakhir juga terdapat 2 orang yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif COVID-19. Dengan demikian, angka kematian akibat COVID-19 di Sulsel tercatat sebanyak 652 orang.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk Tim Usut Tewasnya 6 Anggota FPI

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya