Rekan Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri Dipulangkan ke Kampus

Mereka menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Makassar, IDN Times - Seorang mahasiswi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja ditemukan tewas, diduga melompat dari lantai 6 gedung Graha Pena Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/6/2022).

Pihak kampus menyebut saat kejadian, korban tengah menjalani tugas kampus di gedung Graha Pena. Mahasiswi Teknik Informatika ini mengikuti program kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan ditempatkan di salah satu perusahan penyedia layanan jaringan Internet. Di sana, korban tidak sendirian.

"Korban dan 11 mahasiswa lainnya itu sementara jalani tugas MBKM," kata Wakil Rektor 1 UKI Toraja, Enos Lolang kepada IDN Times, Kamis malam (30/6/2022).

Baca Juga: Mahasiswi asal Toraja Ditemukan Tewas di Gedung Graha Pena Makassar

1. Mahasiswa lain sudah dipulangkan

Rekan Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri Dipulangkan ke KampusTim Inafis Polda Sulsel melakukan olah TKP terkait mahasiswi UKI Toraja yang loncat dari lantai 6 Graha Pena Makassar, Rabu (29/6/2022). Istimewa

Melalui sambungan telepon, Enos Lolang mengatakan, usai kejadian, pihak perusahaan tempat mahasiswa belajar mengambil sikap. Perusahaan memutuskan mengembalikan rekan-rekan korban ke kampus meski programnya belum berakhir.

"Rencananya kuliah MBKM itu enam bulan. Karena kejadian ini pihak perusahan yang kembalikan mereka, jadi bukan kita yang tarik mereka ke kampus," kata Enos.

2. Tugas BMKM dinyatakan selesai

Rekan Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri Dipulangkan ke KampusIlustrasi kampus (IDN Times/Sukma Shakti)

Kata Enos, karena pihak perusahan yang memulangkan peserta MBKM, maka pihak kampus menganggap bahwa tugas peserta ini sudah selesai. Hal tersebut berdasarkan pada hasil rapat umum Rektor UKI Toraja, Kepala Program Studi (Prodi), dan Dekan Teknik Informatika.

"Kami menganggap kegiatan MBKM para mahasiswa kami sudah tuntas, walau pun para peserta baru jalani 3 bulan," ujar Enos.

3. Polisi masih menyelidiki kematian kornban

Rekan Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri Dipulangkan ke KampusIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Pihak penyidik Unit Reserse Kriminal Polsek Panakkukang Makassar masih menyelidiki kasus kematian korban yang diduga bunuh diri. Sejumlah saksi sudah diambil keterangannya, termasuk rekan-rekan korban.

Kepala Unit Reskrim Panakkukang Iptu Roby Robinsar mengatakan, polisi juga menemukan barang bukti berupa batu di lokasi.

"Hasil olah TKP kemarin itu kita temukan batu di sekitar korban yang dipakai sebagai pemberat saat dia melompat," kata Roby.

Baca Juga: Pedagang Ayam Goreng di Makassar Ditangkap karena Pakai Obat Terlarang

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya