BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Sulsel hingga 10 Februari

Ada potensi bencana, khususnya di daerah dataran rendah

Makassar, IDN Times - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan beberapa hari ke depan. BMKG memperkirakan situasi itu terjadi hingga 10 Februari 2023.

BMKG Wilayah IV Makassar menggarisbawahi tujuh daerah di Sulsel yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Bencana bisa berupa banjir hingga tanah longsor.

"Jadi berdasarkan dari peringatan stasiun klimatologi di Maros, yang tujuh daerah itu ada Maros, Gowa, Barru, Pangkep, Bone, Takalar, dan Makassar," jelas koordinator bidang data BMKG IV Makassar, Hanafi Hamzah, Jumat malam (3/2/2023).

Baca Juga: Kecelakan Pertama Kereta Api Sulsel Tewaskan Petani di Barru

1. Hujan lebat hingga ekstrem terfokus di Parepare

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Sulsel hingga 10 Februariilustrasi hujan lebat (pixabay.com/Kammy27)

Hanafi mengungkapkan, cuaca ekstrem sudah terjadi seiring peringatan dini sejak 1 Februari 2023 lalu. Salah satu dampaknya adalah banjir di Kota Parepare dan Kabupaten Barru.

"Jadi hujan lebat hingga ekstrim kemarin terjadi di wilayah Pinrang sebelah selatan, lalu Parepare fokusnya, sebelah utara Barru dan sebelah selatan agak turun intensitas hujan," kata Hanafi.

2. Bencana hidrometeorologi berpotensi di dataran rendah

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Sulsel hingga 10 FebruariWali Kota Parepare, Taufan Pawe memantau situasi banjir, Jumat 18 November 2022. Dok. IDN Times/Humas Pemkot Parepare

Hanafi mengatakan, bencana serupa masih berpotensi terjadi di daerah lain beberapa hari ke depan. Terutama di daerah dataran rendah dan daerah aliran sungai, jika hujan lebat bertepatan dengan pasang laut.

"Seperti yang terjadi di Parepare kemarin, banjir terjadi saat air laut sedang pasang sekitar pukul 7 malam, jadi sekitar pukul 11 malam itu banjir mulai surut karena air laut sedang pasang turun," terang Hanafi.

3. Ribuan terdampak banjir dan longsor di Parepare

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Sulsel hingga 10 FebruariIlustrasi - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe memantau situasi banjir, Jumat 18 November 2022. Dok. IDN Times/Humas Pemkot Parepare

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare mencatat 5.292 orang terdampak bencana banjir dan longsor. Kepala BPBD Kota Parepare, Irma Suryani mengatakan, mereka berasal dari 1.345 keluarga.

Diberitakan sebelumnya, wilayah Kota Parepare dilanda hujan deras dan angin kencang, Rabu sore (1/2/2023) dan mengakibatkan bencana bajir bandang dan juga longsor pada malam hari.

Irma menyebutkan, dampak banjir dan longsor ada di 4 Kecamatan seperti Ujung, Bacukiki, Bacukiki Barat dan Soreang. Delapan kelurahan di kecamatan tersebut terdampak paling parah.

"Sampai sore ini yang kita data dampaknya ada rumah hanyut ada 13 unit, rumah dan fasilitas umum seperti posyandu dan puskesmas terendam banjir, dan rumah terkena longsor," jelas Irma Suryani.

Baca Juga: Stadion Mattoanging Jadi Proyek Prioritas Sulsel Tahun 2023

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya