Waspada Omicron Arcturus, Dinkes Sulsel Minta Warga Disiplin Prokes 

Varian Arcturus terdeteksi di Indonesia

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan meminta masyarakat mewaspadai virus COVID-19 subvarian Omicron Arcturus. Pasalnya, virus ini dilaporkan telah terdeteksi di Indonesia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Ardadi, mengajak masyarakat untuk kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, penerapan protokol kesehatan tidak akan sulit mengingat hal ini telah diterapkan sebelum ada pelonggaran.

"Kita harus punya tingkat kesadaran yang tinggi. Orang-orang di sekitar kita atau orang tua kita yang memiliki komorbid untuk senantiasa meningkatkan protokol kesehatan cuci tangan, mengunakan masker," kata Ardadi, Selasa (18/4/2023).

1. Mewaspadai pelaku perjalanan luar negeri

Waspada Omicron Arcturus, Dinkes Sulsel Minta Warga Disiplin Prokes Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Ardadi juga menyebutkan bahwa pemerintah harus mempersiapkan upaya untuk mencegah masuknya varian Arcturus ke Sulsel. Salah satunya yaitu meningkatkan kewaspadaan terhadap pelaku perjalanan luar negeri, utamanya yang berasal dari negara yang ditengarai memiliki kasus Arcturus.

Kasus ini telah ditemukan di 22 negara. Lima negara dengan kasus terbanyak ada di India, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand dan Australia.

"Jadi saya kira ini menjadi ranah kita semua teman-teman KKP tentu menjadikan ini sebagai warning untuk meningkatakan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara baik itu di pintu masuk Asia maupun di Australia," kata Ardadi.

2. Mendorong peningkatan cakupan vaksinasi

Waspada Omicron Arcturus, Dinkes Sulsel Minta Warga Disiplin Prokes Ilustrasi vaksinasi COVID-19 masal. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Di sisi lain, pemerintah juga masih terus mendorong peningkatan cakupan vaksinasi. Hal ini dianggap sebagai salah satu upaya pertahanan diri dari serangan virus.

Untuk meningkatkan cakupan ini, utamanya di masa arus mudik lebaran, Dinkes telah menyiapkan posko-posko khusus bagi pemudik yang hendak divaksinasi. Selain itu, Puskesmas juga didorong untuk membuka layanan vaksinasi, utamanya yang dilewati jalur mudik.

"Para pemudik bisa dengan mudah mendapatkan akses vaksinasi sekiranya memang belum mendapatkan layanan vaksinasi. Jadi kita lihat jalur-jalur mudik," kata Ardadi.

Selain itu, posko vaksinasi juga dapat diakses dengan mudah oleh pelaku perjalanan di terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, rumah ibadah, pos kesehatan, tempat wisata serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 

3. Arcturus mudah menyebar tapi fatalitas rendah

Waspada Omicron Arcturus, Dinkes Sulsel Minta Warga Disiplin Prokes ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Ardadi menjelaskan bahwa secara umum, karakteristik penyebaran virus Arcturus tergolong tinggi. Orang yang telah divaksinasi pun masih bisa tertular walau dengan risiko rendah.

"Jadi bisa terjadi infeksi dan tertular penyakit meski setelah mendapatkan vaksinasi itu cukup tinggi," kata Ardadi.

Kendati demikian, tingkat fatalitas atau kematian akibat infeksi virus ini cukup rendah. Gejalanya juga masih seperti flu biasa.

"Gejalanya sangat mirip dengan flu biasa seperti batuk, beringus kemudian ada gangguan pernapasan, sakit tenggorokoan. Secara umum seperti itu," kata Ardadi.

Baca Juga: Sulsel Kembali Terima Kunjungan Kapal Pesiar setelah 3 Tahun Pandemik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya