KPU Makassar Tetapkan DPT Pemilu 2024 Sebanyak 1.036.965 Pemilih
Rapat pleno terbuka terkait rekapitulasi penetapan DPT Kota Makassar Pemillu 2024 di Hotel Claro, Rabu (21/6/2023). IDN Times/Asrhawi Muin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024. Penetapan ini berlangsung melalui sidang pleno terbuka di Hotel Claro, Rabu (21/6/2023).
Dalam rapat pleno tersebut, tercatat sebanyak 1.036.965 warga Kota Makassar ditetapkan sebagai DPT untuk Pemilu 2024 nanti. Hal ini disampaikan Ketua KPU Kota Makassar, Faridl Wajdi.
"Berdasakan regulasi, saat ini kita masuk tahapan DPT. KPU Makassar menetapkan DPT di angka 1.036.965 jiwa," ujarnya saat ditemui wartawan usai penetapan DPT tersebut.
1. Ada 4.004 TPS
Ilustrasi pemungutan suara atau pencoblosan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)Jumlah DPT itu ditetapkan melalui serangkaian pemutakhiran data mulai dari penetapan daftar pemilih sementara (DPS) hingga daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP). DPT ditetapkan dari 15 kecamatan di Kota Makassar.
Adapun jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang ditetapkan sebanyak 4.004 yang tersebar di 153 kelurahan. Menurut Faridl, jumlah TPS tersebut merupakan proyeksi dari kebutuhan TPS khusus.
Saat ini, proyeksi TPS di Makassar masih 3.998 dengan asumsi ada keadaan khusus. Keadaan khusus yang dimaksud yaitu dua lembaga dalam hal ini rutan dan lapas.
"Dengan rumus DPT, kita sudah bikin proyeksi jumlah TPS secara keseluruhan meliputi TPS reguler dan TPS khsus, angkanya di 4.004 dengan asumsi ada penambahan 6 TPS khusus," katanya.
2. DPT bertambah dari Pilkada 2020
Ketua KPU Kota Makassar, Faridl Wajdi. IDN Times/Asrhawi MuinBila dibandingkan dengan pemilihan terakhir yakni Pilkada 2020, jumlah DPT yang ditetapkan bertambah sebanyak 135.878 pemilih dari 901.087 DPT saat itu. Bertambahnya pemilih ini, kata Faridl, disebabkan akurasi data pemilih yang semakin teruku.
"Saya kira DPT ini pemutakhiran yang bergerak terus. Tadi Bawaslu juga menyampaikan bahwa akan ada saran perbaikan terkait dengan data kita karena ada penduduk kota yang bermigrasi keluar wilayah administrasi kota sehingga harus difasilitasi tentunya di tempat yang lain," kata Faridl.
3. Ada 18.000 lebih data pemilih potensial
Ilustrasi perekaman e-KTP.ANTARA FOTO/Mohammad AyudhaSelain itu, ada pula data potensial pemilih yang mencapai 18.000 jiwa. Mereka adalah kelompok pemilih yang saat ini belum memiliki hak pilih namun memiliki hak pilih saat hari pemungutan suara.
Kelompok ini, kata Faridl, sangat berisiko sebab mereka harus mempunyai E-KTP jika hendak menggunakan hak pilihnya nanti. Sementara saat ini, mereka belum memiliki E-KTP karena belum berusia 17 tahun.
"Pada prinsipnya kami minta fasilittasi dari pemerintah kota lewat Disdukcapil untuk menyegerakan perekaman bagi warga kota yang ada di risiko rentan tadi. Ada 18.000 ribu itu belum punya data penduduk," kata Faridl.
Baca Juga: Bawaslu Temukan 11.000 DPS Bermasalah, KPU Sulsel: Belum Diekspsos
