Jangan Sampai Perayaan Iduladha Memicu Klaster Baru Corona di Makassar

Semakin berkerumun semakin berpotensi tertular virus

Makassar, IDN Times - Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, mengingatkan agar perayaan Iduladha dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona atau COVID-19.

Rudy tidak ingin kegiatan berkerumun saat pelaksanaan pemotonggan hewan kurban hingga Salat Id memicu lahirnya klaster baru COVID-19. Karena itu, pemerintah kota, kata Rudy, telah mengeluarkan surat edaran terkait tata cara salat dan pemotongan hewan kurban di tengah situasi pandemik.

"Jadi untuk pelaksanaan Idul Kurban kita akan koordinasikan, kita akan atur sehingga protokol kesehatan sebagaimana surat edaran yang kita terbitkan bisa terlaksana," kata Rudy dalam konferensi persnya di Rujab Wali Kota Makassar, Kamis (23/7/2020).

1. Mengajak masyarakat sambut iduladha dengan suka cita

Jangan Sampai Perayaan Iduladha Memicu Klaster Baru Corona di MakassarDua warga mengenakan masker duduk seusai melaksanakan salat Idulfitri 1441 H. Indra Abriyanto untuk IDN Times

Rudy pun mengajak masyarakat untuk menyambut Hari Raya Iduladha dengan suka cita. Namun di satu sisi dia tetap meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Dengan mematuhi protokol kesehatan, menurut Rudy, maka masyarakat sudah terbiasa melaksanakannya. Dengan begitu, masyarakat sudah bisa dibawa masuk ke dalam tahap new normal

"Tolong agar protokol kesehatan tersebut dijaga baik-baik supaya Hari Raya Idul Kurban ini bisa menjadi momentum yang baik bagi kita sekaligus momentum untuk tetap menjaga protokol kesehatan supaya pengendalian COVID-19 ini bisa terus menerus menurun," ucap Rudy.

2. Momentum Iduladha diharapkan tak jadi klaster baru

Jangan Sampai Perayaan Iduladha Memicu Klaster Baru Corona di MakassarIlustrasi Bersalaman (IDN Times/Sukma Shakti)

Rudy mengatakan surat edaran pelaksanaan Iduladha telah diedarkan kepada seluruh camat, ketua MUI, DPP IMMIM, NU, Muhamadiyah, Wahdah Islamiyah, DMI dan seluruh pengurus masjid dan para mubalig. Dia ingin menyampaikan bahwa pelaksanaan Hari Raya Iduladha tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena ada protokol-protokol kesehatan yang harus dipatuhi. 

"Kenapa ini kita lakukan, karena kita tidak ingin Hari Raya Idul Kurban kita di satu sisi adalah momentum yang sangat penting bagi umat Islam, tapi juga nanti bisa menjadi klaster baru atau awal daripada penyebaran virus COVID-19 lagi," kata Rudy.

Rudy pun yakin dan percaya bahwa masyarakat Kota Makassar sudah semakin paham akan pentingnya protokol kesehatan. 

"Kami yakin bahwa protokol kesehatan tersebut akan dilaksanakan dengan baik dan dibantu dengan pengawasan dari pihak kecamatan untuk melihat apakah pelaksanaan baik salat maupun kurban nanti itu sudah memenuhi persyaratan untuk bisa dilaksanakan kegiatan tersebut di sana," katanya.

Baca Juga: Dampak Pandemik, 1.257 Pekerja Hotel di Makassar Dirumahkan

3. Masyarakat tidak dianjurkan salat di lapangan

Jangan Sampai Perayaan Iduladha Memicu Klaster Baru Corona di MakassarIlustrasi Bedug (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut Rudy menjelaskan bahwa kerumunan merupakan salah satu potensi penularan COVID-19. Semakin banyak kerumunan, semakin besar pula potensi penularan. 

"Berarti logikanya kita harus mengeliminasi perkumpulan orang. Salah satu yang bisa mungkin terjadi kalau terjadi salat di lapangan. Oleh karenanya, pada pelaksanaan salat Iduladha kali ini, kami menganjurkan untuk tidak melaksanakan salat di lapangan," kata Rudy.

Untuk itu, dia meminta masjid-masjid dimanfaatkan semaksimal mungkin. Dengan demikian, masyarakat terdistribusi secara kelompok kecil di masing-masing masjid yang ada di Kota Makassar. 

"Tetapi itu pun tetap harus dipastikan protokol kesehatan berlangsung pada saat kegiatan salat itu sebagaimana yang kita sudah minta di dalam pelaksanaan salat-salat lima waktu lainnya selama ini," katanya.

Baca Juga: 2 Staf Positif Corona, DPRD Makassar Agendakan Rapid Test Masal 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya