IDI Investigasi Dokter Enrekang yang Sebut Pasien COVID Tak Pernah Ada

Dokter menyatakan bahwa diagnosis COVID-19 tidak ada

Makassar, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum mengambil tindakan untuk dokter Adiany Adil terkait pernyataannya tentang COVID-19. Pernyataan dokter Adiany viral setelah dirinya membuat surat yang menyebutkan bahwa diagnosis COVID-19 tidak ada.

Merespons pernyataan dokter Adiany, Ketua IDI Sulsel Ichsan Mustari mengaku belum bisa berkomentar banyak. Untuk kasus tersebut, pihaknya menyerahkan kepada IDI Enrekang untuk menangani kasus dokter Adiany.

"Kita sudah berbicara dengan IDI Enrekang. Jadi sementara ditangani oleh Enrekang," kata Ichsan saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Jumat (3/9/2021).

1. IDI masih menginvestigasi dokter yang bersangkutan

IDI Investigasi Dokter Enrekang yang Sebut Pasien COVID Tak Pernah AdaIlustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Fauzan)

Dokter Adiany diketahui bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Masserempulu Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Dia juga diketahui masih merupakan anggota IDI Enrekang.

IDI Enrekang bersama Polres dan Dinas Kesehatan setempat telah bertemu untuk membahas pernyataan dokter Adiany yang dinilai kontroversial.

"IDI Enrekang melakukan verifikasi dan investigasi dengan dokter yang bersangkutan. Kita berharap bahwa supaya ini jadi klir supaya tidak ada lagi kontra produktif," kata Ichsan.

2. Pernyataan dokter Adiany dianggap meresahkan

IDI Investigasi Dokter Enrekang yang Sebut Pasien COVID Tak Pernah AdaKapolres Enrekang AKBP Andi Sinjaya dalam pertemuan dengan forkopimda terkait viralnya pernyataan dr Adiany Adil/Polres Enrekang

Sementara itu, Ketua IDI Cabang Enrekang Amrullah mengatakan permasalahan ini cukup meresahkan dan berimbas pada profesi dokter. Apalagi, dokter Adiany Adil juga masih terdaftar sebagai anggota IDI Enrekang. Namun surat tanda registrasi STR sang dokter sudah tidak berlaku sejak tahun 2016.

"Statement yang dikeluarkan oleh yang bersangkutan jelas bertentangan dengan apa yang IDI pahami, statement seperti itu akan berefek pada profesi kami sebagai seorang dokter," ucap Amrullah dalam keterangan tertulis.

Amrullah mengungkapkan, di internal IDI Enrekang, dokter Adiany Adil dikenal sebagai pribadi yang berwatak keras. Karena STR-nya sudah tidak berlaku lagi, Adiany tidak diperkenankan membuka praktik.

"Sehingga untuk praktik tidak bisa dan harus memperpanjangnya," dia menerangkan.

Baca Juga: Viral Surat Dokter di Enrekang Sebut Tidak Pernah Ada Diagnosis COVID

3. Dokter Adiany yakin dengan pernyataannya

IDI Investigasi Dokter Enrekang yang Sebut Pasien COVID Tak Pernah AdaSurat pernyataan dr Adiany Adil/Istimewa

Sebelumnya, Adiany viral setelah surat pernyataannya tersebar di media sosial. Dia menyatakan bahwa diagnosis COVID-19 tidak ada, sehingga pasien COVID-19 juga tidak pernah ada.

Adiany menjelaskan, surat itu dibuat untuk membantu sekolah anaknya. Menurut dia, Satgas COVID-19 Enrekang melarang kegiatan belajar tatap muka di sekolah anaknya.

Adiany menyatakan, sejak bertugas menjadi dokter, dia tidak pernah mendiagnosis pasien COVID-19.

"Kalau SARS, benar diagnosa. Namun saya tidak pernah temukan. Saya justru percaya yakin bahwa COVID-19 itu bukan diagnosa, makanya saya berani sebarkan," kata Adiany saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis malam (2/9/2021).

Baca Juga: Polisi Periksa Dokter Viral di Enrekang Tak Percaya COVID-19

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya