Flyer Danny Lawan Hegemoni di Tengah Kepungan Senjata, Apa Maknanya?

- Flyer melawan hegemoni yang menampilkan Danny Pomanto tengah kepungan senjata beredar di media sosial WhatsApp.
- Danny menyebut flyer tersebut sebagai bentuk aspirasi masyarakat yang diungkapkan secara kreatif oleh mahasiswa.
- Danny menyerahkan sepenuhnya kepada DPP terkait dukungan parpol dalam Pilgub Sulsel, dan menekankan pentingnya demokrasi tanpa paksaan.
Makassar, IDN Times - Di tengah hangatnya dinamika politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Selatan), beredar flyer tentang melawan hegemoni. Flyer tersebut mulai terlihat di media sosial grup WhatsApp pada Minggu (11/8/2024).
Flyer tersebut menampilkan bakal calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, yang berada di tengah kepungan senjata. Pose ini seketika mengingatkan dengan poster film bergenre action, John Wick.
Flyer itu didominasi warna hitam. Di tengahnya ada tulisan DANNY POMANTO MELAWAN HEGEMONI. Lalu di bagian kanan bawah, ada tulisan lebih kecil yaitu SULSEL 2024.
1. Danny sebut flyer sebagai aspirasi masyarakat

Danny menanggapi beredarnya flyer itu dengan santai. Dia mengatakan flyer itu dibuat oleh mahasiswa.
"Anak mahasiswa yang bikinkan saya. Saya kira itu aspirasi masyarakat. Pernah dikirim, saya juga belum buka saya kira apa itu," kata Danny, Selasa (13/8/2024).
2. Pengungkapan perasaan dengan cara kreatif

Menurut Danny, flyer tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat. Dia berasumsi ada perasaan masyarakat terkait perhelatan Pilgub ini yang diungkapkan secara kreatif.
"Jadi ada pengungkapan perasaan dengan cara kreatif. Jadi hati-hati kalau ada hal-hal yang mau dipaksakan di masyarakat, masyarakat modern itu melawan di TPS," kata Danny.
3. Danny sebut demokrasi harus ditegakkan

Sebelumnya, isu kotak kosong santer terdengar di Pilgub Sulsel lantaran paslon lainnya terkesan memonopoli parpol. Namun isu itu kini telah buyar setelah Danny diusung PKB.
Soal dukungan parpol, Danny mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada DPP karena situasi yang belum menentu. Menurutnya setiap perhelatan pilkada selalu punya situasi berbeda, termasuk dengan isu kotak kosong.
"Saya kira orang semua tahu bahwa semangat yang hari ini tumbuh di masyarakat adalah demokrasi itu harus ditegakkan dengan cara jangan paksa masyarakat memilih hanya satu pilihan," kata Danny.